Tim pengabmas juga menyediakan modul pelatihan, sesi mentoring, dan kompetisi foto produk sebagai bentuk evaluasi dan apresiasi. Hasil karya peserta dipamerkan dalam sebuah galeri mini di akhir kegiatan, yang dihadiri oleh tokoh masyarakat dan perwakilan pemerintah daerah.
Kegiatan ini tidak berdiri sendiri. Melibatkan komunitas pemuda lokal dan organisasi kewirausahaan, pelatihan ini membuka peluang kolaborasi jangka panjang. Beberapa peserta bahkan membentuk kelompok belajar fotografi yang akan terus berlatih dan berbagi ilmu ke UMKM lain di sekitar mereka.
“Tujuan kami bukan hanya memberi pelatihan, tapi menumbuhkan ekosistem kreatif yang bisa berkembang secara mandiri,” jelas Wahyu Fitri.
Ia juga menambahkan bahwa hasil kegiatan ini akan didokumentasikan dalam bentuk jurnal ilmiah dan konten digital untuk memperluas dampak.
Kegiatan ini membuktikan bahwa perubahan besar bisa dimulai dari langkah kecil. Di tengah tantangan digitalisasi dan persaingan pasar, pelatihan ini menjadi cahaya baru bagi UMKM lokal untuk tampil lebih percaya diri dan profesional.
“Foto yang bagus bukan hanya soal estetika, tapi soal bagaimana kita menghargai produk kita sendiri,” kata salah satu peserta muda yang kini bercita-cita menjadi fotografer produk UMKM. (*)














