Wali Nagari Singguling, Aswil Indra, menyampaikan apresiasi terhadap langkah UNP atas kegiatan tersebut. “Ini bukan sekadar pelatihan, tapi investasi jangka panjang bagi ekonomi masyarakat kami,” ujarnya dengan penuh optimisme.
Turut hadir para pemangku kepentingan ini menegaskan dukungan penuh dari pemerintah daerah maupun masyarakat terhadap program pengabdian ini.
Prof. Dr. Setiawati, M.Si mengatakan, tim UNP menekankan pentingnya menjadikan pangan lokal bukan hanya sebagai konsumsi harian, melainkan ikon ekonomi kreatif yang bisa dipasarkan hingga ke tingkat nasional. Dengan sentuhan kemasan higienis, desain menarik, serta promosi digital, peluang produk olahan khas Singguling dinilai semakin terbuka lebar.
Program ini membuktikan bahwa perguruan tinggi tak hanya menjadi pusat pendidikan, tetapi juga agen perubahan sosial-ekonomi. “Kami ingin menghadirkan dampak nyata melalui edukasi, inovasi, dan kolaborasi lintas sektor,” ujar Setiawati.
Keberhasilan ini diharapkan menjadi tonggak awal transformasi ekonomi berbasis kearifan lokal, tidak hanya di Singguling, tetapi juga di nagari-nagari lain di Sumatera Barat (Sumbar). (*)














