Sebagian Wilayah Indonesia Memasuki Masa Peralihan Musim
Berdasarkan prakiraan cuaca dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), mayoritas wilayah Indonesia diprediksikan menghadapi musim hujan lebih cepat dari biasanya. Sejak akhir Agustus hingga September, sebagian besar wilayah Indonesia telah merasakan adanya peralihan musim kemarau menuju penghujan yang ditandai dengan munculnya fenomena cuaca ekstrem dengan tanda-tanda seperti hujan lebat yang dapat disertai petir hingga angin kencang.
Secara umum, sifat hujan pada musim hujan 2025/2026 diprediksikan berada pada kategori normal, meskipun demikian terdapat beberapa wilayah yang berpotensi mengalami musim hujan dengan sifat atas normal, di antaranya sebagian besar Jawa Barat, sebagian Jawa Tengah, beberapa wilayah Sulawesi, serta Maluku dan Papua.
BMKG memprakirakan hujan lebat berpotensi terjadi di wilayah Banten, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, pada periode 12–14 September 2025. Sementara itu, prediksi hujan lebat di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur terjadi pada 15–18 September 2025.
OMC Jawa Timur dan Jawa Barat
Sebagai salah satu wilayah yang diprakirakan mengalami fenomena cuaca ekstrem, BNPB telah mengambil langkah untuk melaksanakan OMC di Jawa Timur dengan mengerahkan satu unit pesawat Cessna Caravan PK-DPI. Operasi ini telah dilaksanakan sejak Sabtu (13/9). Rencananya, operasi ini akan berlangsung hingga Selasa (16/9) dan tidak menutup kemungkinan akan dilanjutkan dengan melihat hasil evaluasi, analisa lanjutan dan monitoring kondisi di lapangan.
Selama pelaksanaan OMC yang dioperasikan dari Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut Juanda, area penyemaian telah mencakup wilayah langit Kabupaten Lamongan, Bojonegoro, Tuban, serta wilayah perairan selatan dan timur Kabupaten Banyuwangi. Total bahan semai yang digunakan sebanyak 800 kilogram NaCl dan 1.600 kilogram CaO.
Sementara itu, operasi modifikasi cuaca wilayah Jawa Barat dipusatkan dari Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, Jakarta. Dalam operasi kali ini, BNPB mengerahkan satu unit pesawat Cessna Caravan dengan kode registrasi PK-YNA.














