Pada Agustus lalu, HMJ Studi Humanitas ISI Padangpanjang melakukan program pengabdian masyarakatnya sebagai salah satu program himpunan mahasiswa di kawasan Dermaga Ombilin tersebut.
“Suara Sampah Menjadi Aksi” ini sebagai upaya penanggulangan masalah sampah yang sebenarnya menjadi musuh bagi lingkungan, terlebih di kawasan Dermaga Ombilin yang cukup diminati sebagai tempat wisata.
Mahasiswa Studi Humanitas pun melakukan kegitan penelitian serta gotong royong bersama masyarakat di Jorong Ombilin tersebut. Kegiatan ini tidak hanya sekadar mengurangi pencemaran sampah di sekitar kawasan saja, tapi sekaligus untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan. Penelitian ini berfokus pada identifikasi faktor munculnya permasalahan sampah dan jenis sampah yang ditemukan, serta dampaknya terhadap masyarakat.
“Hasil awal penelitian memperoleh sumber bahwa sampah-sampah yang berada di sekitar kawasan Dermaga Ombilin ini berasal dari para wisatawan yang berkunjung ke sini, ditambah tidak tersedianya tempat sampah di kawasan tersebut yang mana menjadi faktor penyebab munculnya permasalahan sampah ini. Hasil penelitian lainnya menujukkan bahwa sampah plastik seperti sampah kemasan makanan dan minuman menjadi jenis sampah yang paling dominan ditemukan,” ujar Widia Safitri, selaku ketua pelaksana kegiatan.
Setelah terkumpulnya beberapa data dan informasi, mahasiswa Studi Humanitas bersama masyarakat Jorong Ombilin melakukan aksi membersihkan sampah-sampah di area sekitar dermaga, kemudian mengumpulkan dan memilahnya berdasarkan jenis-jenisnya. Sebagian sampah yang telah dikumpulkan didaur ulang menjadi sebuah karya seni oleh mahasiswa Studi Humanitas itu sendiri.
“Karya tersebut kami pamerkan pada sebuah seminar sebagai akhir penyelenggaraannya yang kami gelar di Gedung Auditorium Bustanul Arifin ISI Padangpanjang beberapa hari lalu. Kami undang sekolah-sekolah se-Kota Padang Panjang,” jelas Widia.
Karya seni ini menjadi sebuah edukasi yang menarik akan betapa pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan sekitar. Kehadiran daur ulang sampah menjadi karya seni ini juga mengajak masyarakat untuk peduli terhadap masalah lingkungan. “Melalui karya ini kami ingin menunjukan bahwa sampah bukan sekadar limbah, tapi bisa menjadi sesuatu yang bernilai jika dikelola dengan sebuah kreativitas,” katanya.














