Kepala Jorong Ombilin, Yogi Harian Nanda, mengapresiasi “Suara Sampah Menjadi Aksi” ini. “Kami merasa senang bisa berkolaborasi dengan mahasiswa Studi Humanitas ini. Kegiatan ini bukan sekadar membersihkan sampah, tetapi juga sebagai upaya membangun semangat gotong royong dan kepedulian lingkungan bagi masyarakat sekitar,” katanya.
Yogi menyebutkan daur ulang sampah menjadi sebuah karya seni ini merupakan salah satu solusi bagus untuk mengurangi permasalahan sampah, dan ini juga menjadi wujud sikap kepedulian yang dipadukan dengan sebuah kreativitas.
“Saya harap masyarakat dapat meneruskan kegiatan yang telah dimulai oleh mahasiswa saat ini. Ke depannya kami akan adakan program gotong royong rutin agar lingkungan dermaga selalu bersih dan nyaman selepas kegiatan ini,” ujarnya.
Ketua Pemuda Ombilin, Syamsu Can Datuak, sangat senang dengan kegiatan bersih lingkungan berimplikasi kreativitas seni dari Studi Humanitas ISI Padangpanjang ini. Menurutnya, menangani sampah bukan hanya tanggung jawab petugas kebersihan dan pemerintah setempat.
“Ini adalah tugas kita bersama, karena dengan adanya kerja sama antara masyarakat, pemerintah, petugas kebersihan, mahasiswa, dan berbagai elemen lainnya, dapat mempermudah dalam penanganan sampah. Dengan kegiatan ini, diharapkan tercipta kesadaran kolektif yang lebih kuat dalam menjaga lingkungan sekitar, serta dapat mendorong upaya pengelolaan sampah yang lebih baik di masa depan,” harapnya. (*)














