PADANG, HARIANHALUAN.ID – Kabar menggembirakan dari Universitas Perintis Indonesia. Tim Program Kreativitas Mahasiswa bidang Kewirausahaan (PKM-K) telah sukses meraih dukungan pendanaan dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Tahun 2025.
Proposal yang berhasil memperoleh pendanaan berjudul: “Foam Cuci Piring: Solusi Bersih Tanpa Ribet dari Biji Pepaya dan Kulit Pisang.”
Tim ini diketuai oleh Lutfia Zahra dengan empat anggota yakni Muhammad Anwar Luthfi Ihsan, Handika Rahman, Fadhillah Azral, dan Cut Rahmi Nurhasanah, seluruhnya merupakan mahasiswa Program Studi Sarjana Terapan Teknologi Laboratorium Medis, di bawah bimbingan Anggun Sophia, M.Pd.
Gagasan inovatif ini berakar dari hasil survei dan riset di lingkungan kampus yang menemukan bahwa limbah seperti biji pepaya dan kulit pisang kerap terbuang sia-sia tanpa pemanfaatan berarti. Berdasarkan temuan tersebut, tercetuslah ide untuk mengonversi limbah tersebut menjadi produk yang memiliki nilai kebermanfaatan lingkungan.
Biji pepaya mengandung enzim papain yang berperan sebagai agen pengurai minyak secara alami, sedangkan kulit pisang mengandung saponin yang mampu menghasilkan busa sehingga efektif dijadikan bahan pembersih peralatan dapur. Berbeda dengan produk sabun konvensional, inovasi yang diberi nama Eco Savones ini dirancang sebagai produk pembersih ramah lingkungan dengan karakteristik unik, yaitu menghasilkan foam melalui kemasan tube yang memudahkan pengguna membersihkan peralatan berminyak dan kotor tanpa memerlukan air.
Inovasi ini selaras dengan tema PKM nomor 8, yakni Pelestarian Lingkungan dan Mitigasi Bencana. Eco Savones dikemas secara praktis dengan kapasitas 200 mL sehingga mudah dibawa saat bepergian maupun berlibur.
Produk ini dibanderol dengan harga Rp15.000 per unit dan dipasarkan melalui skema kemitraan di sekitar kampus, penjualan langsung di Universitas Perintis Indonesia, serta melalui pemesanan daring di media sosial dan platform e-commerce seperti Shopee. (*)














