JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Pada 13 Oktober nanti masyarakat dunia akan memperingati Hari Internasional Pengurangan Risiko Bencana (PRB). Kelompok kerja (Pokja) PRB G20 turut menyampaikan komitmen bersama melalui deklarasi menteri demi mewujudkan dunia yang lebih baik.
Pada rancangan komitmen bersama, BNPB sebagai _focal point_ penanggulangan bencana berpartisipasi aktif sebagai perwakilan Pemerintah Indonesia dalam negosiasi penyusunannya. Negosiasi tersebut berlangsung secara daring pada 16, 17, 25 dan 26 September 2025. Ketua delegasi yang dipimpin Deputi Bidang Sistem dan Strategi Dr. Raditya Jati menyampaikan masukan-masukan pada paragraf pembuka maupun poin-poin deklarasi. Masukan tersebut mendapatkan dukungan dari negara-negara anggota G20 dan negara tamu, seperti India, Inggris, Norwegia dan RRT.
Hal tersebut merupakan langkah positif negosiasi Indonesia untuk mengusung dan memastikan gagasan resiliensi berkelanjutan serta ajakan untuk membangun dunia yang lebih baik.
“Kami menegaskan kembali bahwa resiliensi berkelanjutan merupakan kunci untuk menjaga capaian pembangunan, melindungi masyarakat, serta memastikan upaya kolektif kita dalam pengurangan risiko bencana tetap adaptif, inklusif, dan berorientasi pada masa depan,” ujar Raditya pada negosiasi yang digelar secara virtual, Selasa (16/9).
Pada pertemuan virtual negosiasi rancangan nol deklarasi tingkat menteri G20 sebanyak 12 poin yang diusulkan secara bersama negara-negara dan organisasi internasional dalam kelompok kerja (pokja) PRB. Pokja tersebut menegaskan pentingnya PRB sebagai hal yang sangat sentral untuk mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan dan berkeadilan, ketangguhan, stabilitas ekonomi, kemakmuran, serta untuk melindungi masyarakat dan negara-negara yang paling berisiko.
Ini sesuai dengan tema yang digaungkan pokja PRB G20 pada 2025 yaitu ‘Solidaritas, Kesetaraan dan Keberlanjutan’.
Rancangan deklarasi ini nantinya akan difinalisasi dalam pertemuan teknis Pokja PRB G20 di Cape Town, Afrika Selatan, pada 8 – 10 Oktober 2025, lalu diadopsi dalam Pertemuan Tingkat Menteri Pokja PRB G20, pada 12 – 13 Oktober 2025.
Selanjutnya, deklarasi akan menjadi masukan sebagai dokumen keluaran KTT G20 yang akan berlangsung di Johannesburg pada 22 – 23 November 2025.
Hadir pada pembahasan rancangan deklarasi, negara-negara dan berbagai pihak dalam pokja PRB, seperti Australia, Brazil, India, Inggris, Kanada, Norwegia, Singapura, serta organiasi internasional WFP, FAO, Uni Eropa dan Uni Afrika. (*)














