PADANG, HARIANHALUAN.ID–Lautan sampah kembali jadi perhatian serius di Sumatra Barat (Sumbar). Dalam sehari aksi World Cleanup Day (WCD) 2025, ribuan relawan berhasil mengangkut 7.7 ton lebih sampah dari berbagai titik lokasi bersih-bersih di Ranah Minang.
Laporan sementara yang dihimpun Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Sumbar mencatat, 2.944 orang relawan dari OPD Pemprov Sumbar telah berhasil mengumpulkan 4.995,03 kilogram sampah organik, 2.336,92 kilogram sampah anorganik serta 399,69 kilogram sampah residu.
Jumlah ini belum termasuk dengan jumlah sampah yang berhasil dikumpulkan di seluruh Kabupaten Kota yang melaksanakan aksi serentak pada momentum WCD tahun ini.
Sebagian besar sampah langsung diangkut ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Padang dengan armada DLH Kota Padang yg ikut membantu. Sementara sisanya dipilah bersama bank sampah terdekat untuk dikelola kembali.
Gubernur Sumbar,Mahyeldi Ansharullah, mengapresiasi keterlibatan masyarakat, ASN, hingga komunitas dalam aksi WCD 2025 kali ini. Namun, ia mengingatkan bahwa data tersebut bukan sekadar angka, melainkan alarm keras soal darurat sampah di Sumbar.
“Bayangkan, hanya dalam sehari kita bisa mengangkut 7,7 ton sampah hanya dari aktivitas bersih-bersih oleh OPD Pemprov sumbar belum laporan Kabupaten kota dan Itu bukan sekadar prestasi, tapi juga peringatan keras bahwa masalah sampah kita sangat serius. Jangan sampai WCD hanya jadi seremoni tahunan, harus jadi budaya hidup bersih setiap hari,” ujar Gubernur Mahyeldi, Minggu (21/9/2025).
Mahyeldi juga menekankan pentingnya tindak lanjut nyata dari seluruh pihak. Ia mengingatkan Pemprov telah menerbitkan Surat Edaran khusus pelaksanaan WCD 2025 untuk memastikan gerakan ini tak berhenti di slogan.
“Edaran ini bukan formalitas, tapi penegasan bahwa aksi bersih-bersih harus jadi gerakan kolektif dan konsisten,” tambahnya.
World Cleanup Day (WCD) 2025 di Ranah Minang dilaksanakan secara gotong royong oleh seluruh OPD lingkup Pemprov Sumbar di lingkungan masing-masing. Menurut Gubernur Mahyeldi, langkah ini adalah contoh baik bagi masyarakat.
“Pemerintah harus berada di garda terdepan, bukan hanya mengajak. Saya bangga karena ASN kita ikut turun tangan langsung di lapangan,” ujarnya.














