PADANG, HARIANHALUAN.ID — Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansarullah, mengatakan pada momentum 80 tahun Sumbar ini, sektor pariwisata dinilai memang belum sepenuhnya tergarap dengan baik. Pemprov Sumbar pun mengakuinya dan selanjutnya akan menjadi atensi bagi jalannya pembangunan ke depan.
“Fasilitas dan promosi pariwisata memang belum memadai dan perlu digenjot. Selanjutnya ini akan menjadi pendorong kita untuk berbuat yang lebih baik bagi pariwisata. Kita dikarunai alam yang indah, budaya yang kaya, dan kulinernya yang menggugah selera. Kami optimis ini bisa kita majukan sesuai tujuan bersama,” katanya saat Rapat Paripurna HUT ke-80 Sumatera Barat di Kantor DPRD Sumbar, Rabu (1/10) lalu.
Mahyeldi menjelaskan, salah satu upaya yang bakal dikerjar dalam mendongkrak pariwisita itu sendiri adalah dengan menargetkan kunjungan wisatawan yang lebih banyak lagi, baik dari wisatawan dalam negeri dan wisatawan mancanegara.
“Insyaallah, pada 2030 ini kita estimasikan akan ada peningkatan kunjungan wisatawan Nusantara dari 21,10 juta menjadi 30,90 juta, dan kunjungan wisatawan mancanegara dari 43,08 ribu menjadi 59,24 ribu. Promosi dan fasilitas pariwisata kita atensikan demi mencapai tujuan tersebut,” katanya.
Selain itu, nagari/desa juga bakal difokuskan sebagai basis kemajuan. Bentuk konkret dari pemberdayakan nagari/desa ini adalah membentuk pusat kreativitas berbasis internet gratis dan sarana prasarana penunjang aktivitas bagi nagari dan generasi muda, menumbuhkan nagari/desa sebagai wisata baru, dan mengoptimalkan nagari/desa wisata yang telah ada.
Tidak hanya memfokuskan pariwisata pada aspek kunjungan wisatawan saja, Gubernur Sumbar itu juga menyebutkan bahwa akselerasi ekonomi kreatif untuk pertumbuhan UMKM juga sangat membantu untuk mendorongnya.
“Produk lokal kita masih sulit bersaing dengan barang-barang impor, digitalisasi usaha yang masih rendah, pelaku UMKM masih mengandalkan pendekatan konvensional, dan lemahnya promosi produk lokal,” katanya. (*)














