Berikut ini penjelasan singkat beberapa contoh bahasa gaul yang berkembang di kalangan remaja saat ini: (1) alay, singkatan dari anak layangan. Alay sering diidentikkan dengan hal-hal yang norak dan narsis; (2) lebay, merupakan hiperbola dan singkatan dari kata “berlebihan”; (3) ember, kata ini merupakan plesetan dari kata “memang begitu”; (4) katrok, kata ini mengandung arti orang kampungan, dan digunakan untuk menggambarkan orang yang norak; (5) bestie, kata ini mengandung arti sahabat atau teman dekat; (6) anjay/anjir/anjrit, merupakan ekspresi kaget atau heran; (7) sabi, merupakan versi kebalikan dari kata bisa; (8) ghosting, mengandung arti menghilang secara tiba-tiba dan tanpa kabar; (9) cringe, mengandung arti sesuatu hal yang memalukan atau tidak nyaman untuk dilihat; (10) gaskeun, mengandung arti ayo lanjut; (11) Bjir, merupakan versi plesetan dari atau sensor halus dari kata bajingan.
Akhir-akhir ini, tidak sedikit masyarakat yang mengeluhkan tuturan dari bahasa anak-anak mereka yang cenderung amburadul, susah untuk dimengerti, dan terkadang terkesan tidak sopan. Bahasa yang digunakan oleh para generasi muda saat ini terasa lebih arogan dan agak sedikit kasar jika dibandingkan dengan bahasa yang digunakan generasi zaman dahulu.
Namun, tidak dapat dipungkiri, bahasa bersifat dinamis. Maka, bahasa ini akan selalu berkembang sejalan dengan perkembangan zaman, seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi.
Jika dilihat dari dua sisi, sebenarnya bahasa gaul ini tidak melulu bersifat merusak eksistensi bahasa Indonesia. Bahasa gaul ini dinilai memiliki dua dampak, baik itu dampak positif maupun dampak negatif.
Beberapa dampak positif dari penggunaan bahasa gaul ini diantaranya, dapat menambah dinamika bahasa di Indonesia, dapat membantu dalam proses adaptasi dan evolusi bahasa Indonesia.
Jika dilihat dari sisi negatifnya, bahasa gaul ini memberikan beberapa dampak negatif diantaranya dapat menggeser tata bahasa baku Indonesia, miskomunikasi antar generasi, dan terkadang bisa menghilangkan kesan hormat dan sopan kepada lawan bicara.










