“Ini kan tidak elok. Daerah jadi seperti pengemis kepada pusat. Padahal, otonomi daerah seharusnya memberi kewenangan besar. Tapi percuma saja kalau kewenangan tidak diikuti dengan dukungan anggaran,” katanya.
Ia berharap, kebijakan fiskal pusat dan daerah dapat kembali menemukan keseimbangannya, agar semangat otonomi daerah yang diperjuangkan sejak reformasi tidak tergerus hanya karena defisit fiskal nasional.
“Otonomi daerah sejatinya bukan hanya tentang kewenangan, tapi juga tentang kemandirian. Hal itu hanya bisa dicapai jika pusat mempercayakan dana yang cukup untuk daerah,” katanya. (*)














