JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — Kinerja pengawasan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat kembali mendapatkan pengakuan di tingkat nasional. Inspektur Provinsi Sumatera Barat, Andri Yulika, berhasil meraih Penghargaan Anggaraksa Dharma dari Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia, Muhammad Tito Karnavian, sebagai Inspektur Berkinerja Terbaik Tahun 2025.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Mendagri dalam kegiatan **Rapat Koordinasi Nasional Pengawasan (Rakorwasnas) 2025** yang digelar di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Kamis (9/10/2025). Acara tersebut dihadiri oleh para Inspektur Daerah, pejabat pengawas, serta perwakilan pemerintah daerah dari seluruh Indonesia.
Usai menerima penghargaan, Andri Yulika menyampaikan rasa syukur dan apresiasinya atas kepercayaan yang diberikan. Ia menegaskan bahwa capaian tersebut bukan hasil kerja individu, melainkan buah dari kerja keras dan kolaborasi seluruh jajaran di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat.
“Penghargaan ini bisa diraih berkat arahan dan bimbingan Bapak Gubernur, Wakil Gubernur, dan Sekda, serta dukungan semua ASN di lingkungan Pemprov Sumbar. Alhamdulillah, berkat kolaborasi itu, penghargaan ini dapat kita raih bersama,” ujar Andri Yulika usai menerima penghargaan.
Menurut Andri, terdapat 21 indikator kinerja yang dinilai oleh Inspektorat Jenderal Kementerian Dalam Negeri, dengan enam indikator utama sebagai tolok ukur keberhasilan seorang Inspektur Daerah. Keenam indikator itu meliputi opini laporan keuangan pemerintah daerah oleh BPK, persentase penyelesaian tindak lanjut hasil pemeriksaan, nilai kapabilitas APIP dan SPIP, nilai Monitoring Center for Prevention (MCP) dari KPK, kepatuhan pelaporan LHKPN dan LHKASN, serta tingkat pemenuhan jam pelatihan minimal bagi auditor pengawasan internal pemerintah.
Selain keenam indikator utama tersebut, sejumlah faktor pendukung lain juga turut menjadi bahan penilaian. Di antaranya adalah pengelolaan pengaduan masyarakat, pencapaian zona integritas menuju WBK/WBBM, penyerapan anggaran pengawasan, serta apresiasi dan pengakuan dari lembaga eksternal terkait tata kelola pemerintahan daerah.
“Penilaian dilakukan secara periodik melalui aplikasi Sistem Informasi Evaluasi dan Pengawasan Inspektorat Daerah (SIWASIAT),” jelas Andri. “Melalui sistem ini, setiap Inspektorat wajib mengunggah data dukung dan bukti capaian yang kemudian diverifikasi langsung oleh Kemendagri.”
Dalam arahannya saat membuka Rakorwasnas 2025, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian menekankan pentingnya peran Inspektorat Daerah dalam memastikan efektivitas pengawasan sejak tahap perencanaan hingga pelaksanaan program atau kegiatan. Menurutnya, pengawasan yang baik harus mampu mencegah potensi penyimpangan sejak dini.
“Jangan setelah dieksekusi baru diperiksa salahnya apa. Tidak begitu,” tegas Mendagri Tito. Ia menambahkan, “Semakin sedikit temuan bukan berarti pengawasan lemah, justru menandakan fungsi pengawasan berjalan efektif. Pengawasan itu intinya mencegah, bukan mencari kesalahan.”
Lebih lanjut, Tito berharap agar pengawasan internal yang kuat dapat memperkuat tata kelola pemerintahan daerah serta mempercepat pencapaian target pembangunan nasional. Ia juga mendorong setiap Inspektorat Daerah untuk terus meningkatkan kapasitas, integritas, dan profesionalisme aparatur pengawas.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, di bawah kepemimpinan Gubernur Mahyeldi Ansharullah, disebut memiliki komitmen tinggi dalam membangun sistem pengawasan yang efektif, transparan, dan akuntabel. Penghargaan Anggaraksa Dharma yang diraih menjadi bukti nyata bahwa upaya tersebut menunjukkan hasil yang signifikan.
Capaian ini juga sejalan dengan semangat “Gerak Cepat Sumbar Responsif” yang diusung Pemprov Sumbar dalam memperkuat tata kelola pemerintahan yang bersih dan pelayanan publik yang efektif. Prinsip akuntabilitas dan integritas menjadi landasan utama dalam setiap program pengawasan dan pembinaan ASN di lingkungan pemerintah provinsi.
Dengan diraihnya penghargaan ini, Inspektorat Provinsi Sumatera Barat diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi daerah lain dalam membangun sistem pengawasan yang berorientasi pada pencegahan, bukan sekadar penindakan. Pemerintah daerah yang memiliki sistem pengawasan yang kuat diyakini akan mampu mendorong pembangunan yang lebih cepat, transparan, dan berkeadilan.
Sebagai penutup, Andri Yulika menegaskan bahwa penghargaan tersebut akan menjadi motivasi bagi seluruh jajaran Inspektorat Sumbar untuk terus meningkatkan kinerja dan profesionalisme. “Kami tidak akan berhenti di sini. Ini adalah tanggung jawab sekaligus semangat baru bagi kami untuk terus menjaga integritas dan memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat Sumatera Barat,” pungkasnya.(h/fzi)














