Oleh karena itu, dalam rapt ini disepakati perlunya sosialisasi dan pembinaan intensif kepada masyarakat, khususnya petani gambir, agar praktik ijon perlahan dihentikan. Selain itu, peserta rapat juga menegaskan pentingnya memutus mata rantai mafia gambir yang selama ini mengendalikan harga di tingkat petani.
“Peningkatan nasionalisme dan patriotisme petani terhadap komoditas kebanggaan daerah ini juga menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem gambir yang sehat dan berkeadilan,” tuturnya.
Untuk memastikan seluruh rencana berjalan efektif, Pemprov membentuk Tim Percepatan Hilirisasi Gambir Sumbar yang beranggotakan instansi lintas sektor, termasuk unsur akademisi dan asosiasi petani. Tim ini akan bertugas merumuskan langkah taktis dan melaporkan progres secara berkala kepada Pemprov.
Rapat ditutup dengan kesepakatan untuk menggelar pertemuan lanjutan setelah adanya progres dan perkembangan dari Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura (Disbuntanhor) Sumbar sebagai leading sector. “Kami ingin Sumbar benar-benar siap menjadi rumah besar bagi industri hilir gambir nasional. Ini komitmen bersama yang harus dijaga konsistensinya,” kata Nizam. (*)














