“TikTok memberi peluang siapa pun untuk dikenal luas tanpa biaya besar. Ini bisa jadi strategi tercepat bagi UMKM rumahan memperluas pasar dan meningkatkan pendapatan keluarga,” tutur Oktri.
Untuk memastikan keberlanjutan program, kata Oktri, tim PKM menyediakan panduan praktis berisi ide konten, contoh caption efektif, serta jadwal unggahan yang disarankan. Selain itu, tim juga membentuk grup whatsApp sebagai wadah berbagi pengalaman dan pendampingan lanjutan setelah kegiatan selesai.
Ke depan, sambungnya, mereka berencana mengadakan pelatihan lanjutan yang berfokus pada branding dan analisis performa konten agar hasil yang dicapai bisa bertahan dan terus meningkat.
Oktri menegaskan, keberhasilan para ibu peserta menjadi bukti bahwa digitalisasi dapat membuka peluang ekonomi baru, bahkan dari rumah sendiri. “Kami ingin masyarakat tidak lagi hanya menjadi penonton, tapi pencipta konten yang produktif. Jika dikelola dengan baik, TikTok bisa menjadi alat nyata untuk meningkatkan ekonomi keluarga,” tuturnya.
Program ini membuktikan bahwa di era digital, kreativitas dan keberanian untuk mencoba mampu menjadi kunci perubahan, bahkan bagi kelompok masyarakat yang selama ini kurang tersentuh akses pemasaran modern.
Hal itu juga diapresiasi langsung oleh Pemerintah Kota (Pemko) Padang melalui Pendamping PKH Dinas Sosial Kota Padang, Ristika Lani. Ia menyebut kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan para ibu penerima manfaat. Ia berharap para peserta benar-benar mempraktikkan ilmu yang diperoleh.














