Bahkan, ia sempat mencicipi hasil panen sidat yang menurutnya memiliki rasa lezat dan berpotensi besar untuk pasar ekspor.
“Saya tadi coba belut yang besar banget, rasanya enak sekali. Ini bisa jadi produk unggulan, apalagi sidat itu di Jepang termasuk makanan berkelas tinggi,” katanya.
Sementara itu, pesohor Irfan Hakim yang turut hadir juga menyampaikan apresiasi terhadap upaya transformasi Nusakambangan yang kini menjadi kawasan produktif di berbagai sektor, mulai dari perikanan, peternakan, hingga konveksi.
“Dari kecil saya hanya dengar kata Nusakambangan sebagai pulau lembaga pemasyarakatan, tapi ternyata sekarang fungsinya luar biasa, bahkan sekarang bukan lagi menerima telur dari Cilacap, justru Nusakambangan yang bisa kirim telur ke Cilacap,” katanya.
Ia mengatakan program tersebut memberi bekal berharga bagi warga binaan agar memiliki keterampilan dan kesiapan mental ketika kembali ke masyarakat.
Selain menjalani hukuman, kata dia, warga binaan juga dibekali pembelajaran untuk kehidupan ke depan, sehingga sangat bermanfaat.
Irfan juga menilai potensi ekspor produk sidat dari Nusakambangan cukup menjanjikan.














