Pariaman,Harianhalua.ID-Tim Pengabdian Masyarakat dari Universitas Andalas (Unand) terus berupaya mendorong transformasi pertanian berkelanjutan di daerah.
Melalui kegiatan pemberdayaan kelompok tani muda “Suka Maju” di Desa Padang Birik-Birik, Kecamatan Pariaman Utara, Kota Pariaman, tim ini memperkenalkan dan menerapkan teknologi pembuatan pupuk organik berbasis mikroorganisme lokal (MOL) serta pengembangan tanaman sayuran organik ramah lingkungan.
Program ini dilaksanakan melalui Program Pengabdian kepada Masyarakat UNAND Batch III Dana DPPM KEMDIKTISAINTEK Tahun Anggaran 2025, berdasarkan Nomor Kontrak: 276/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025, dengan dukungan pendanaan dari Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRTPM).
Kegiatan ini dipimpin oleh Lailatun Najmi, M.Si. dari Departemen Proteksi Tanaman, Fakultas Pertanian Unand, bersama Dr. Silvia Permata Sari, M.P. dari Departemen Agroteknologi dan Deni Novia, M.P. dari Departemen Teknologi Hasil Ternak.
Kolaborasi lintas keilmuan ini diharapkan mampu memperkuat kemandirian petani muda melalui penerapan inovasi teknologi yang sederhana, murah, dan berkelanjutan.
Salah satu fokus utama kegiatan ini adalah penerapan teknologi pembuatan pupuk organik menggunakan Mikroorganisme Lokal (MOL). Teknologi ini memanfaatkan bahan-bahan alam seperti kotoran sapi, air kelapa, dan molase, yang difermentasi selama satu hingga tiga pekan untuk menghasilkan pupuk cair dan padat berkualitas tinggi.
Bahan-bahan tersebut difermentasi secara alami selama satu hingga tiga pekan untuk menghasilkan pupuk cair dan padat berkualitas tinggi yang mampu menggantikan 50–100% kebutuhan pupuk anorganik.
Teknologi ini terbukti menekan biaya produksi, meningkatkan kesuburan tanah, dan mempercepat proses dekomposisi bahan organik.
Selain itu, tim juga memberikan Pelatihan Berkebun Organik dan Pengelolaan Organisme Pengganggu Tanaman (OPT) khususnya tanaman holtikultura. sebagai bagian dari upaya memperkenalkan praktik pertanian ramah lingkungan yang bisa diterapkan langsung di lahan pekarangan maupun skala kelompok.
Dalam pelatihan ini, peserta diajarkan cara menyiapkan media tanam organik, pemilihan bibit unggul tahan penyakit, serta teknik pemeliharaan sayuran organik tanpa bahan kimia.
“Kami ingin membantu petani bertransformasi menuju pertanian yang lebih sehat dan berkelanjutan, tanpa kehilangan daya saing ekonomi,” ujar Ketua Tim Pengabdian Universitas Andalas Lailatun Najmi, kemarin.
Dengan semangat inovasi dan gotong royong, Kelompok Tani Muda Suka Maju kini menjadi contoh nyata bagaimana teknologi sederhana dapat mengubah cara pandang dan praktik bertani di tingkat desa melalui dukungan Program Pengabdian kepada Masyarakat UNAND menuju kemandirian pangan dan pertanian berkelanjutan.














