Dr. Naveen Thacker, Direktur Eksekutif International Pediatric Association (IPA), yang juga akan membawakan sesi tentang penanganan misinformasi, menambahkan: “Komitmen Indonesia dalam membangun Generasi Emas 2045 sangatlah visioner. Kesehatan anak adalah kunci dari visi besar tersebut. Dalam pertempuran melawan misinformasi vaksin, peran dokter anak dan tenaga kesehatan sebagai sumber terpercaya tidak bisa ditawar lagi. Peran serta aktif dari perhimpunan dokter anak nasional, seperti IDAI, sangat krusial untuk memimpin upaya melawan misinformasi dengan komunikasi sains yang tepat, jelas, dan berbasis empati. Pengalaman dan inovasi yang akan dibagikan dalam workshop ini, tidak hanya berharga bagi Indonesia, tetapi juga menjadi pelajaran berharga bagi komunitas kesehatan anak global dalam memperkuat ketahanan kesehatan yang merupakan pondasi bagi kemajuan sebuah bangsa. Kami di IPA mendukung penuh langkah IDAI.”
Dalam ‘Experience Sharing Workshop: Pediatric Association Advocacy for Immunization Priorities’, topik pembahasan kunci antara lain;
- Penanganan Tantangan Logistik dan Sumber Daya: Solusi inovatif untuk kendala distribusi vaksin di daerah terpencil dan kepulauan, menjangkau setiap anak untuk pemerataan kesehatan.
- Mengatasi Keraguan Vaksin: Strategi komunikasi efektif untuk meyakinkan orang tua, mendukung terciptanya keluarga yang kritis terhadap hoaks dan proaktif terhadap kesehatan.3. Pemberdayaan Masyarakat dan Kearifan Lokal: Melibatkan kader kesehatan, tokoh adat, dan pemimpin komunitas sebagai ujung tombak promosi kesehatan di daerah.
- Komunikasi AEFI dan Memerangi Misinformasi (Infodemik): Membekali tenaga kesehatan dengan kemampuan meluruskan informasi salah, melindungi masyarakat dari paparan hoaks yang dapat melemahkan ketahanan kesehatan.
- Membangun Dukungan Pemangku Kepentingan melalui Kearifan Lokal: Membahas pendekatan budaya yang sukses di daerah terpencil untuk meningkatkan penerimaan imunisasi.
Workshop yang diselenggarakan oleh IDAI dan IPA ini diharapkan dapat menghasilkan kerangka aksi advokasi yang konkret untuk diperkuat oleh IDAI dan mitranya. Rekomendasi kebijakan, strategi komunikasi, dan model inovasi layanan yang terangkum diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan cakupan imunisasi nasional, mendukung target pemerintah, dan pada akhirnya melindungi anak-anak Indonesia dari penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi (PD3I) sekaligus menyiapkan fondasi SDM yang sehat dan berkualitas untuk menyambut Indonesia Emas 2045. (*)














