Berdasarkan sektor, sambungnya, sektor tersier menjadi penyumbang terbesar realisasi investasi dengan total Rp240,27 miliar atau sekitar 871,05 persen, diikuti oleh sektor sekunder sebesar Rp28,92 persen dan sektor primer Rp0,02 persen.
Dominasi sektor tersier menunjukkan pesatnya pertumbuhan di bidang jasa, perdagangan, dan infrastruktur penunjang kota. Apabila dilihat dari subsektor, industri makanan menjadi yang paling tinggi dengan kontribusi Rp89,15 miliar atau 26,37 persen, disusul transportasi, gudang, dan telekomunikasi sebesar Rp84,07 miliar, konstruksi Rp58,65 miliar, perdagangan dan reparasi Rp47,44 miliar, serta jasa lainnya Rp22,44 miliar.
“Kami terus mendorong diversifikasi investasi, tidak hanya di sektor jasa tetapi juga pada industri pengolahan dan infrastruktur. Hal ini penting agar pertumbuhan ekonomi Padang lebih merata dan berkelanjutan,” tutur Swesti. Capaian positif ini, sambungnya, diharapkan menjadi dorongan bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat sekaligus memperkuat struktur ekonomi daerah yang berdaya saing. (*)














