Teks Foto – Wakil Rektor (WR) I UIN Bukittinggi, Afrinaldi melaksanakan panen perdana padi Kuriak Kusuik menggunakan pupuk organik cair Herdanic di Dusun Halalang, Jorong Kambing VII, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam. YURSIL.
BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Hasil panen padi menggunakan pupuk organik cair Herdanic di Dusun Halalang, Jorong Kambing VII, Nagari Gaduik, Kecamatan Tilatang Kamang, Kabupaten Agam, menunjukkan capaian yang mengejutkan. Berdasarkan uji sampel panen yang dilakukan Senin, 10 November 2025, produksi padi diproyeksikan mencapai 12,9 ton per hektare, jauh di atas rata-rata produksi umumnya.
Penyuluh Pertanian Swadaya Agam, Zetria Edison, menjelaskan bahwa penghitungan produksi dilakukan menggunakan metode ubinan, yakni menimbang hasil panen dari petak sampel berukuran 2,5 x 2,5 meter. Dari tiga petak sampel yang diambil, masing-masing menghasilkan berat 7 kilogram, 8,4 kilogram, dan 8,2 kilogram.
“Jika dirata-ratakan, beratnya mencapai 8,1 kilogram,” kata Zetria, Jumat (14/11/2025). Dengan mengonversi hasil tersebut—8,1 kilogram dibagi 6,25 lalu dikalikan 10.000—didapat proyeksi produksi mencapai 12,9 ton per hektare. Ia menambahkan, meskipun nantinya terjadi penyusutan akibat pengeringan, angka tersebut tetap tergolong sangat tinggi.
Selain berat gabah, tim juga mengukur panjang malai yang bervariasi, bahkan ada yang mencapai 29 sentimeter. Jumlah biji padi per malai pun cukup mencengangkan, mulai dari ratusan hingga hampir 400 biji.
Sementara itu, Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Sumbar, Asnal Zakri, menyebut capaian ini sebagai lompatan luar biasa. Menurutnya, produksi yang biasanya berada pada kisaran 6–7 ton per hektar kini mampu meningkat hampir dua kali lipat.
“Jumlah anakan padinya sangat banyak, di atas 60 batang per rumpun. Malainya panjang, dan jumlah butirannya kemarin mencapai 380-an,” ujar Asnal. Ia menilai tingkat kepadatan biji lebih tinggi, ukuran lebih besar, dan beratnya juga meningkat signifikan.
Asnal menjelaskan bahwa varietas padi kuruik kusuik yang digunakan tampak memberikan respon yang sangat baik terhadap penggunaan pupuk organik cair Herdanic. “Kuruik kusuik yang muncul saat ini lebih besar, lebih padat, dan lebih berat,” ungkapnya.
Dengan hasil nyata ini, Asnal tak ragu merekomendasikan penggunaan pupuk organik cair Herdanic bagi para petani di Kabupaten Agam maupun Sumatera Barat pada umumnya. (*)














