Lebih lanjut, Khadafi berharap Bawaslu Pesisir Selatan dapat menjadi “rumah bersama” bagi masyarakat, tempat publik dapat mengakses informasi dan berdiskusi mengenai demokrasi tanpa rasa canggung.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Pesisir Selatan, Afriki Musmaidi, turut mengamini pentingnya program P2P. Menurutnya, keberagaman peserta mencerminkan partisipasi luas masyarakat Pesisir Selatan.
“Ada dosen, siswa MAN 2 Pessel, SMAN 3 Painan, perwakilan OKP seperti HMI dan GMNI. Dari Tarusan, Bayang sampai Lunang–Silaut, semua hadir,” kata Afriki.
Ia berharap kegiatan ini menjadi momen berharga, apalagi banyak anak muda yang terlibat.
Program P2P Bawaslu Pesisir Selatan digelar selama satu hari dengan 40 peserta. Kegiatan tersebut meliputi pendalaman materi melalui modul, penyampaian tugas, serta penyusunan Rencana Tindak Lanjut (RTL). Materi berfokus pada pencegahan, pelaporan dugaan pelanggaran, dan pengawasan partisipatif.
Fasilitator kegiatan berasal dari Bawaslu Pesisir Selatan, diantaranya Syauqi Fuadi (Kordiv Penanganan Pelanggaran, Data, dan Informasi), Nurmaidi (Kordiv P2H), Syafrizal, dan Bambang Putra Niko (Kordiv Hukum dan Penyelesaian Sengketa). Sementara dari Bawaslu Sumbar hadir Kepala Bagian Pengawasan, Fadhlul Hanif, beserta tim. (*)














