“Kita berharap pengerjaan dapat sesuai dengan waktu yang ditentukan, sehingga para pedagang tidak berlama-lama menunggu. Kasihan sudah hampir tiga tahun mereka terpaksa berjualan di lokasi pasar darurat,” katanya.
Sementara itu, perwakilan kontraktor pelaksana, PT Bukit Zaitun, Guswendri, menyampaikan bahwa pekerjaan akan dimulai dengan pembersihan area yang telah terbengkalai lebih dari satu tahun.
“Tahap awal kami melakukan pembersihan di sekitar lokasi, karena sudah satu tahun lebih terbengkalai. Kami mohon doa agar seluruh pekerjaan dapat berjalan lancar,” katanya.
Sejumlah pedagang menyambut positif langkah pemerintah tersebut. Yanti (42), salah satu pedagang asal Painan, mengaku bersyukur atas kepastian kelanjutan pembangunan pasar tersebut.
“Terima kasih Pak Bupati karena telah memperjuangkan kelanjutan pembangunan Pasar Painan. Sudah hampir tiga tahun kami berjualan di lokasi pasar darurat,” ucapnya.
Ia berharap pembangunan pasar nantinya dapat memberikan ruang berdagang yang layak agar minat pembeli kembali meningkat, mengingat fasilitas di pasar sementara sangat terbatas.
Dengan dimulainya kembali pembangunan ini, pemerintah berharap aktivitas ekonomi masyarakat Painan dapat pulih dan Pasar Inpres Painan kembali menjadi pusat perdagangan yang representatif bagi warga. (*)














