PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID– Kontingen sepakbola Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kota Pariaman siap menunjukkan kemampuan di tingkat regional dengan berlaga pada PGRI Cup di Kabupaten Solok. Selain mengejar prestasi, rombongan ini membawa misi memperkuat jaringan silaturahmi antar-guru se-Sumatera Barat.
Keberangkatan tim dilepas secara resmi oleh Wakil Wali Kota Pariaman, Mulyadi, di Lobi Balaikota Pariaman, Senin (17/11). Ia menekankan bahwa keikutsertaan guru dalam ajang olahraga bukan hanya soal kompetisi, tetapi juga bentuk kontribusi terhadap penguatan citra positif profesi pendidik.
Mulyadi menyebut para guru yang berlaga merupakan duta olahraga daerah. Ia mendorong para peserta untuk menampilkan kemampuan terbaik sambil tetap menjunjung nilai persaudaraan yang menjadi tujuan utama kegiatan tersebut.
“Guru bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga menjadi contoh dalam sportivitas dan disiplin. Jadikan turnamen ini ajang mempererat kebersamaan, bukan hanya mencari kemenangan,” pesannya.
Selain mengingatkan soal mental bertanding, ia juga meminta seluruh pemain menjaga kondisi fisik, soliditas tim, dan patuh pada arahan pelatih. Menurutnya, kemenangan hanya menjadi bonus dari proses persiapan dan kerja sama yang baik.
Ketua rombongan sepakbola PGRI Kota Pariaman, Aditya Warman, menerangkan bahwa turnamen tersebut digelar di Lapangan Sepak Bola Nagari Muara Penuh, Kecamatan Bukit Sundi, pada 17-23 November 2025. Tim telah menjalani persiapan intensif demi menampilkan performa maksimal.
Dengan dukungan dari pemerintah daerah dan masyarakat, ia menyatakan optimisme bahwa Kota Pariaman dapat bersaing dan membawa pulang hasil terbaik. Kesiapan teknis dan mental menjadi modal utama yang dibawa rombongan.
Kontingen yang diberangkatkan berjumlah 20 orang, seluruhnya merupakan guru olahraga dari berbagai sekolah di Kota Pariaman. Keikutsertaan ini sekaligus menjadi rangkaian peringatan Hari Guru Nasional (HGN) ke-80 tingkat Kabupaten Solok. Aditya menegaskan bahwa PGRI Cup menjadi wadah positif untuk menyalurkan bakat guru, memperluas relasi, dan memperlihatkan peran aktif PGRI di luar kegiatan mengajar. Ia berharap turnamen ini semakin mempererat komunitas pendidik di Sumatera Barat














