PASAMAN, HARIANHALUAN.ID— Kasus kekerasan terhadap anak dalam rumah tangga di Kabupaten Pasaman, khususnya Kecamatan Padang Gelugur, menunjukkan peningkatan signifikan dalam beberapa tahun terakhir.
Lonjakan kasus pada tahun 2023 memicu keprihatinan berbagai pihak, terutama karena salah satu penyebab utamanya adalah rendahnya pendidikan karakter dalam keluarga. Minimnya empati, lemahnya kontrol emosi, serta tidak tertanamnya nilai moral membuat kekerasan lebih mudah terjadi di lingkungan rumah.
Menanggapi kondisi tersebut, Universitas Muhammadiyah Sumatera Barat (UM Sumbar) melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) bertajuk “Pendidikan Karakter dalam Keluarga Aisyiyah Daerah Kabupaten Pasaman” pada tahun 2025.
Program ini dipimpin oleh Dr. Rahmi, MA sebagai ketua, dengan anggota Dr. Julhadi, MA dan Dr. Wedy Nasrul, M.Si. Dua mahasiswa Prodi Pendidikan Agama Islam, M. Puadi dan Reza Rahmadani, turut membantu kegiatan. Mitra utama dalam program ini adalah Aisyiyah Daerah Kabupaten Pasaman yang dipimpin oleh Delila Nasution, S.Pd.
Aisyiyah, sebagai organisasi perempuan yang memiliki rekam jejak panjang dalam kepedulian terhadap anak melalui pengelolaan lembaga pendidikan dan panti asuhan, menilai perlunya langkah lebih konkret dalam mencegah maupun menangani kasus kekerasan anak.
“Kami ingin lebih berperan dalam upaya pencegahan kekerasan anak di keluarga, apalagi kasusnya semakin marak,” ujar Delila Nasution, S.Pd, dalam sesi diskusi.
Tahap pertama kegiatan berupa pelatihan pendidikan karakter keluarga dilaksanakan pada Minggu, 11 Oktober 2025. Kegiatan ini menjadi fondasi bagi tahapan berikutnya, yakni pengaktifan Pos Bantuan Hukum (Posbakum) Aisyiyah Pasaman yang didampingi oleh para dosen UM Sumbar.
Posbakum tersebut merupakan program yang direkomendasikan oleh Pimpinan Aisyiyah Pusat. Pada 17 November 2025, pengurus Posbakum kembali mengikuti pelatihan pendampingan serta penyusunan program.
Beberapa program yang disiapkan Posbakum antara lain sosialisasi keluarga sakinah, penyuluhan hukum di komunitas, edukasi pencegahan kekerasan seksual di sekolah dan masyarakat, serta kampanye media sosial. Seluruh rangkaian kegiatan berlangsung di MDTA Muhammadiyah Nagari Bahagia, Kecamatan Padang Gelugur, Kabupaten Pasaman.
Program ini turut dimonitoring dan dievaluasi oleh Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UM Sumbar. Monev dilakukan oleh Prof. Dr. Mahyudin Rintonga, MA dan Dr. Zulmardi, M.Si. Kegiatan PKM didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (DPPM) Kementerian Pendidikan Tinggi Saintek tahun 2025.
Dengan adanya kolaborasi ini, UM Sumbar dan Aisyiyah Pasaman berharap keluarga-keluarga di Pasaman semakin memahami pentingnya pendidikan karakter sebagai upaya preventif untuk menekan kekerasan terhadap anak. Melalui pendampingan berkelanjutan, program ini diharapkan menjadi gerakan sosial yang berdampak luas di masyarakat. (*)














