TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Tim dosen dari Institut Seni Indonesia (ISI) Padangpanjang melaksanakan program Pengabdian kepada Masyarakat dengan fokus pada peningkatan kapasitas dokumentasi dan publikasi digital bagi Komunitas Gaung Marawa Indonesia, salah satu komunitas musik tradisi Minangkabau yang aktif melestarikan seni pertunjukan di Kabupaten Tanah Datar.
Program ini dipimpin oleh Ivan Saputra, dosen fotografi ISI Padangpanjang, dan merupakan bagian dari kegiatan yang didanai oleh Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Tahun 2025.
Pelaksanaan kegiatan ini dilatarbelakangi oleh semakin berkurangnya keterlibatan generasi muda dalam mempelajari dan mempertahankan musik tradisi. Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital dan dominasi budaya populer, seni tradisi Minangkabau menghadapi tantangan besar dalam hal dokumentasi, regenerasi, serta publikasi karya.
Ketua program, Ivan Saputra, menjelaskan bahwa seni tradisi membutuhkan pendekatan baru agar tetap relevan. “Banyak karya musik tradisi yang hanya diwariskan secara lisan dan tidak terdokumentasi secara layak. Melalui program ini, kami berupaya memberikan keterampilan teknis kepada komunitas agar mampu memproduksi dokumentasi audio visual berkualitas sebagai arsip budaya dan media publikasi modern,” ungkapnya.
Serangkaian Pelatihan dan Pendampingan
Program pengabdian ini terdiri dari beberapa rangkaian kegiatan, dimulai dengan sosialisasi dan pemetaan kebutuhan mitra, kemudian dilanjutkan dengan sejumlah kegiatan lainnya. Dalam pelaksanaan kegiatan, tim pengabdian turut melibatkan Rumah Baca Rimba Bulan yang berpartisipasi sebagai mitra pendukung, terutama dalam membantu proses produksi, pengelolaan kegiatan, hingga publikasi digital konten seni tradisi.
Ketua Komunitas Gaung Marawa Indonesia, Indra Ariffin, menyampaikan apresiasi atas program ini. “Kami selama ini memiliki semangat besar untuk melestarikan musik Minangkabau, namun keterbatasan alat dan pengetahuan teknis membuat karya kami tidak terdokumentasi dengan baik. Pelatihan ini membuka wawasan baru bagi kami, khususnya dalam produksi dan publikasi digital,” ujarnya.
Musik Video Tradisi Minangkabau sebagai Hasil Program
Sebagai luaran utama, program ini berhasil memproduksi satu karya musik video tradisi Minangkabau yang menampilkan repertoar musik khas daerah tersebut. Proses produksi dilakukan secara kolaboratif antara anggota komunitas, mahasiswa ISI Padangpanjang, serta tim Rumah Baca Rimba Bulan. Karya tersebut menggabungkan audio yang direkam secara profesional dengan visual pertunjukan musik tradisi yang dikemas artistik sesuai standar media digital.
Selain musik video, komunitas juga berhasil menghasilkan arsip digital berupa foto, rekaman audio, serta poster visual bertema budaya Minangkabau yang dapat digunakan sebagai identitas dan media promosi.
Publikasi Digital dan Dampak Program
Karya yang dihasilkan telah dipublikasikan melalui kanal digital komunitas sebagai upaya untuk memperluas jangkauan apresiasi masyarakat terhadap musik tradisi Minangkabau. Diharapkan publikasi tersebut dapat menarik minat generasi muda untuk kembali mengenal dan mencintai seni tradisi daerah.
Ivan Saputra menegaskan bahwa keberlanjutan kegiatan menjadi fokus penting. “Kami mendorong komunitas untuk terus mengembangkan kanal digital mereka dan menghasilkan konten baru secara mandiri. Dengan keterampilan yang telah diberikan, kami berharap komunitas dapat menjadi pusat pelestarian budaya berbasis teknologi di Tanah Datar,” jelasnya.
Program pengabdian ini tidak hanya berdampak pada penguatan kapasitas teknis komunitas, tetapi juga membuka peluang baru dalam pengembangan ekosistem seni budaya di tingkat lokal. Diharapkan model pelatihan seperti ini dapat direplikasi oleh komunitas seni tradisi lainnya di Sumatera Barat maupun daerah lain di Indonesia. (Ivan Saputra S.Pd,M.Sn; Jhori Andela, S.Sn, M.Sn; Ahmad Solihin, S.Sn, M.Sn; Arsinaldi, S.Ds, M.Sn)














