HARIANHALUAN. ID – Tim Dosen Politeknik Negeri Padang (PNP) menyelenggarakan Pelatihan Digital Marketing di Galery Kubang Badak, Kelurahan Limau Manis Kecamatan Pauh Kota Padang beberapa hari lalu.
Kegiatan dipimpin Dr. Amy Fontanella, Ak, CA, dosen jurusan Akuntansi PNP, dengan narasumber Andrew Kurniawan Vadreas, S.Kom, MT, dosen jurusan Teknologi Informasi PNP
Ketua Tim Amy Fontanella Jumat (21/11/25) kepada Haluan menyebutkan kegiatan tersebut sebagai salah satu agenda Program Katalisator Kemitraan Berdikari untuk dorong inovasi dan kemandirian ekonomi daerah di Galery Kubang Badak, Kelurahan Limau Manis. Secara khusus, program ini merupakan bagian dari hibah Riset Berdikari LPDP 2025 bertajuk “Rendang Nabati dan Produk Olahan Jamur Berdaya Saing Global; Inovasi Pangan dan Jejak Kolaborasi Menuju Ekonomi Berbasis Pariwisata dan Sektor Pendukungnya yang Berkearifan Lokal di Sumbar.
Dikatakannya program ini mendapat dukungan pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Program Riset Berdikari, sebagai bentuk hilirisasi riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat. Program Katalisator Kemitraan Berdikari merupakan program pendanaan hasil kerja sama antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (dibawah pengelolaan Direktorat Minat Saintek) dengan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), yang bertujuan memperkuat keterhubungan antara perguruan tinggi vokasi dan dunia usaha-dunia industri (DUDI),
Pelatihan diikuti anggota Forum Pemberdayaan Kelurahan Limau Manis (FPKLM) yang terdiri dari para petani jamur tiram dan UMKM pengolah produk jamur berupa rendang jamur, dendeng jamur, sambal jamur, nugget jamur, dan mi jamur. Sebelumnya, peserta telah mendapatkan pelatihan pengolahan jamur dengan resep yang dirancang oleh tim peneliti PNP dan UNP.
Kegiatan dibuka Wakil Direktur IV PNP, yang memberikan apresiasi tinggi terhadap berjalannya program ini.
Dikatakannya program kemitraan berdikari ini adalah bentuk nyata kontribusi PNP dalam memperkuat ekonomi masyarakat berbasis potensi lokal. Produk jamur tiram Limau Manis punya keunikan dan peluang pasar yang besar. Pelatihan digital marketing hari ini akan membuka pintu bagi UMKM untuk masuk ke pasar digital, memperluas jangkauan, bahkan hingga skala nasional.
Dia juga menekankan pentingnya keberlanjutan kegiatan pendampingan agar UMKM bisa mandiri dan berdaya saing.
Dalam kesempatan itu Amy Fontanella menyampaikan bahwa pelatihan ini merupakan bagian integral dari rangkaian pemberdayaan ekonomi masyarakat. Setelah peserta berhasil membuat produk olahan jamur yang berkualitas, saatnya kita dorong mereka agar mampu memasarkan produknya secara digital. UMKM tidak hanya harus bisa memproduksi, tapi juga harus piawai membangun branding, menjual, dan berinteraksi dengan konsumen secara online. Digital marketing menjadi kunci keberlanjutan dan pengembangan usaha.
Amy berharap pelatihan ini menjadi titik awal UMKM Limau Manis untuk naik kelas dan mampu menembus pasar yang lebih luas.
Ketua Forum Pemberdayaan Kelurahan Limau Manis (FPKLM), Desifitria, menyatakan apresiasinya terhadap program yang digagas oleh PNP. Selama ini, anggotanya sudah mampu memproduksi berbagai olahan jamur, tetapi masih kesulitan memasarkannya. Pelatihan digital marketing ini sangat penting karena mengajarkan cara mempromosikan produk, membuat konten yang menarik, dan memanfaatkan marketplace. Kami berterima kasih kepada PNP yang selalu hadir membantu masyarakat.
Dia menambahkan bahwa FPKLM siap berkolaborasi dalam program lanjutan untuk memperkuat posisi UMKM jamur tiram sebagai produk khas Limau Manis.
Sebagai narasumber, Andrew memberikan materi mulai dari dasar-dasar pemasaran digital hingga praktik membuat konten dan unggahan di media sosial.
Andrew menjelaskan bahwa tidak perlu alat mahal untuk memasarkan produk secara profesional. Yang penting adalah konsisten, memahami cara kerja platform, dan membuat konten yang jujur serta menarik. UMKM jamur tiram memiliki potensi besar bila dikemas dengan strategi digital yang tepat.
Para peserta menunjukkan antusiasme tinggi selama pelatihan. Salah seorang peserta, pelaku UMKM olahan jamur, memberikan kesan positifnya.
Salah seorang peserta menyampaikan, selama ini mereka hanya menjual dari mulut ke mulut. Ternyata pemasaran lewat Facebook, WhatsApp Business, dan Marketplace sangat membantu memperluas pembeli. Pelatihannya mudah diikuti dan langsung bisa dipraktikkan. Kami jadi lebih percaya diri memasarkan produk jamur kami secara online.
Peserta lain juga menyampaikan bahwa mereka sangat terbantu dengan materi fotografi produk dan cara membuat konten promosi yang menarik. (aye).














