Dalam penelitiannya, ia memperkenalkan Model PE-ADI—Pemahaman, Eksplorasi, Aktualisasi, Demonstrasi, dan Improvisasi—sebagai pendekatan komprehensif dalam pelatihan pengelola pesantren. Model ini diharapkan menjadi acuan dalam membangun lingkungan pendidikan yang aman, nyaman, dan bermartabat.
Selain menjalankan mandat dari Pemprov Sumbar, Albert menyatakan kesiapan mendukung program transformasi pesantren ramah anak yang juga tengah digagas almamaternya, UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi. Ia menilai gerakan ramah anak harus menjadi komitmen kolektif, termasuk di lingkungan kampus yang melahirkan para pendidik dan agen perubahan. (*)














