Oleh : Firsta (WAG Pengembangan Diri)
Pernah gak kita saat mengalami kesulitan hidup terasa gelap semua ? Pikiran buntu, hidup seperti di penjara dalam kumpulan kesusahan. Semua orang yang diharap bisa membantu semua bilang “maaf, kami pun lagi sulit.” Lalu, kalau sudah begini harus bagaimana ?
Sebagian memilih putus asa mengakhiri hidup, sebagian lagi bertindak di luar nalar “orang pintar mana yang bisa diminta tolong ?” Ada yang ke dukun, ada yang ke Kikun [Kyai aslinya dukun], sebagian terpaksa memilih jalan kriminal.
Keadaan seperti itu disebut ulama dengan istilah “ghumum” kesedihan yang membuat buta pikiran. Di saat itulah diperlukan cahaya pikiran yang bisa menuntun jalan sekaligus menyibak kegelapan. Cahaya pikiran yang sering direkomendasikan para ahli thoriqoh adalah biasanya: perbanyaklah mengulang-ulang surat al-Insyirah ! Terutama 3 ayat terakhirnya.
Surat itu, menyampaikan Law of Universe, hukum alam, sunnatullah, realitas yang sebenarnya bahwa “bersama kesulitan itu ada kemudahan” ! Tapi pikiran sudah terlanjur gelap dan buntu sehingga kemudahan itu tidak terlihat karena mata tertutup kesulitan. Al-Qur’an mengingatkan “Lihatlah ke atas ! Pak Mudah itu di atasmu, dia selalu bersama Pak Sulit ! Pak Sulit Aku ciptakan selalu bersama Pak Mudah, berpasangan ! Mereka tak mungkin berpisah, seperti Yin dan Yang ! Siang dan malam. Setan membutakan pikiranmu, dia selalu membisikimu agar jangan melihat ke atas, sebab di sanalah Pak Mudah. Kamu hanya fokus dibuat melihat Pak Sulit saja.
Ulangi-ulangilah ayat itu saat gelap, katakanlah dalam hati “Aku yakin ada kemudahan bersama kesulitan ini, insya Allah ada jalan.” Teruslah ulang kalimat itu bila kau buntu dan tak tahu harus berbuat apa.
Dan yang lebih penting dari itu semua, itu semua sering dibuktikan. Saya selalu mencobanya di saat sulit. Dan pertolongan Allah pun tak lama datang.
Wallahu a’lam.(*)










