Dalam kunjungan itu, Candra melihat langsung betapa warga sangat membutuhkan dukungan cepat. Dari logistik, pembersihan rumah, hingga pemulihan lahan pertanian yang menjadi sumber penghidupan mereka.
Ia menegaskan pentingnya koordinasi lintas level pemerintahan dari nagari, kecamatan, hingga kabupaten, agar proses penanganan dan pemulihan berjalan efektif.
Di balik kunjungan tersebut, para petugas BPBD Kabupaten Solok bekerja nyaris tanpa istirahat. Kabid BPBD, Indra Muchsis, mengungkapkan bahwa timnya telah memetakan titik rawan bencana, dari daerah bantaran sungai hingga lereng perbukitan yang rentan longsor.
“Kami memastikan akses air, listrik, dan bahan pokok tetap tersedia. Situasi seperti ini membutuhkan kecepatan dan ketepatan,” ujarnya.
Sementara di beberapa sudut Nagari Kotobaru, di kawasan Kampung Tarandam dan Subarang Aia Jorong Simpang, tampak warga bergotong royong membersihkan endapan lumpur.
Ada yang menyelamatkan perabot, ada yang menata ulang dapur yang berantakan, namun semua dikerjakan dengan satu semangat, bertahan. Mereka mungkin luput dari perhatian, tapi bencana yang datang tetap harus dihadapi.
Meski banjir kali ini bukan yang pertama, ketidakpastian cuaca membuat warga kian gelisah. Betapa tidak, kawasan di bantaran Batang Lembang itu sudah tak lagi nyaman. Kerusakan tebing tanah itu kini makin menghawatirkan. Beberapa rumah bahkan nyaris ambruk terbawa air.














