PADANG, HARIANHALUAN.ID — Cuaca ekstrem yang melanda pada Sabtu hingga Minggu (22-23/11) telah memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah daerah di Sumatera Barat (Sumbar). Kendati dilaporkan belum ada korban jiwa, namun masyarakat tetap diimbau waspada, mengingat kondisi cuaca eksterm diprediksi akan terus berlangsung hingga sepekan ke depan.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat, sejauh ini dilaporkan ada lima daerah terdampak banjir, longsor, dan angin kencang. Berdasarkan data yang dihimpun BPBD, Kota Padang menjadi salah satu wilayah yang mengalami dampak paling awal dari cuaca ekstrem.
Angin kencang yang berlangsung sejak akhir pekan lalu menyebabkan sejumlah pohon tumbang dan mengganggu akses transportasi di beberapa kelurahan di Kecamatan Koto Tangah dan Padang Barat.
“Selain itu, banjir genangan terjadi di Kelurahan Gunung Pangilun, Kecamatan Nanggalo, pada Minggu (23/11) pukul 04.35 WIB. Meski tidak ada korban jiwa maupun kerusakan berat, BPBD Kota Padang telah melakukan evakuasi warga dan pembersihan material pohon tumbang,” kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Sumbar, Era Sukma Munaf, Minggu (23/11).
Kondisi serupa juga terjadi di Kabupaten Padang Pariaman. Hujan intensitas tinggi telah memicu banjir di beberapa kecamatan, seperti Lubuk Alung, Batang Anai, Sintuak Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, dan 2×11 Anam Lingkung.
Selain banjir, tanah longsor juga terjadi di Kecamatan Parit Malintang dan 2×11 Kayu Tanam. Infrastruktur yang terdampak mencakup dua jalan, satu saluran irigasi, satu jaringan irigasi, serta satu gedung sekolah dasar. “Pemerintah daerah (pemda) beserta Satuan Tugas Reaksi Cepat (TRC-PB) telah meninjau lokasi dan melakukan pendataan,” katanya.














