Integrasi ini juga akan memastikan bahwa kegiatan IORA selaras dengan upaya global dalam Sistem Peringatan Dini (Early Warning System/EWS), mengatasi Resistensi Antimikroba (AMR), dan meningkatkan kapasitas laboratorium.
Gubernur Sumbar, Mahyeldi menegaskan bahwa penyakit ikan kini menjadi ancaman global yang membutuhkan kerja sama lintas negara.
“Penguatan biosekuriti tidak bisa dilakukan sendiri. Sumbar mendukung penuh kolaborasi IORA agar sektor perikanan lebih sehat, produktif, dan berkontribusi bagi ketahanan pangan,” ujar Mahyeldi, Sabtu (22/11).
Ia juga memastikan kesiapan Sumbar menjadi daerah percontohan praktik biosekuriti akuakultur air tawar, mengingat besarnya potensi budidaya air tawar di daerah tersebut.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Mursalim juga menjelaskan sejumlah rekomendasi strategis lainnya yang disepakati dalam forum tersebut. Termasuk penunjukan vocal point nasional untuk memperkuat koordinasi dengan IORA.
“Selain itu, juga disepakati langkah praktis berbiaya rendah bagi petani, seperti penggunaan benih bersertifikat, perbaikan pengelolaan air, desinfeksi rutin, dan pencatatan harian. Langkah sederhana ini memiliki dampak besar bagi produktivitas,” ujar Mursalim.














