JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat berbagai peristiwa bencana yang dilaporkan pada periode Minggu hingga Senin (23-24 November 2025), pukul 07.00 WIB. Beberapa peristiwa bencana terjadi akibat hujan dengan intensitas tinggi mengguyur sebagian besar wilayah Indonesia.
Cuaca ekstrem berupa hujan lebat disertai angin kencang turut melanda wilayah Kabupaten Padang Pariaman, Provinsi Sumatra Barat, pada Minggu (23/11). Curah hujan yang tinggi menyebabkan debit air di beberapa sungai meluap hingga banjir di 21 nagari dan delapan kecamatan. Kecamatan terdampak antara lain Kecamatan Lubuak Aluang, Batang Anai, Sintuak Toboh Gadang, Ulakan Tapakih, 2×11 Anam Lingkuang, Anam Lingkuang, Nan Sabaris dan V Koto.
Kerugian material tercatat 3.076 unit rumah terendam, 2 unit rumah rusak, 138 hektar lahan pertanian terdampak, 26 hektar kebun terendam, dua akses jalan rusak (jalan depan RSUD Padang Pariaman dan jalan Rabat Beton Korong Pasa Limau), 2 unit jembatan rusak, 1 unit bendungan rusak, 2 unit saluran irigasi rusak dan 1 unit sekolah dasar terdampak.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Padang Pariaman mendata sebanyak 3.076 KK atau 9.228 jiwa terdampak. Sebanyak 258 warga mengungsi. Pemerintah daerah membuka titik pengungsian di halaman musala Surau Kalapaian Pasae Kampuang Galapuang, Surau Palak Pisang, Surau Parik dan di rumah warga.
Situasi per Senin (24/11) dilaporkan hujan masih turun. Air yang sempat surut pada Minggu (23/11) malam kembali naik. Tinggi muka air rata-rata antara 30-150 sentimeter.
Sebelumnya, pada Sabtu (22/11), hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan debit air sungai meluap ke permukiman warga di Kabupaten Agam, Sumatra Barat. Hal ini diperparah dengan pendangkalan sungai tersebut.
Tiga kecamatan terdampak adalah Kecamatan Tanjung Raya, Banuhampu, dan Palupuah. Sebanyak 40 KK terdampak. Sembilan warga sempat terjebak banjir namun sudah berhasil dievakuasi.
BPBD Kabupaten Agam mencatat akibat dari peristiwa ini 33 unit rumah terdampak, 8 hektar lahan persawahan terdampak, 3 kolam renang terdampak, 3 saung kolam renang rusak, 1 unit kafe terdampak, 3 akses jalan terdampak, serta terputusnya akses air bersih.
BPBD Kabupaten Agam melakukan asesmen, kaji cepat dan berkoordinasi dengan aparat setempat untuk penanganan lebih lanjut.
Sementara itu, dari Kabupaten Subang dilaporkan hujan deras disertai angin kencang mengakibatkan beberapa rumah warga Desa Muara dan Desa Tanjung Tiga di Kecamatan Blanakan rusak. Peristwa ini terjadi pada Jumat (21/11). Rincian rumah rusak antara lain lima unit rumah rusak sedang dan 17 unit rumah rusak ringan. Total 22 Kepala Keluarga (KK) terdampak peristiwa ini.
Tim BPBD Kabupaten Subang menuju ke lokasi untuk melakukan asesmen dan melakukan penanganan di lapangan.
Menyikapi potensi bahaya hidrometeorologi pada musim hujan, BNPB mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat untuk selalu meningkatkan kewaspadaan terhadap ancaman banjir, tanah longsor dan cuaca ekstrem.
Langkah-langkah kesiapsiagaan dapat dilakukan dengan memangkas pohon yang rapuh, memeriksa kekuatan bangunan, menyimpan dokumen berharga dan peralatan elektronik penting di tempat yang aman, menyiapkan tas siaga bencana berisi kebutuhan dasar untuk tiga hari, serta memantau prakiraan cuaca dari sumber yang kredibel. Jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dengan durasi lebih dari satu jam, masyarakat hendaknya bersiap untuk evakuasi ke tempat yang lebih aman. (*)














