JAKARTA, HARIANHALUAN.ID — Indonesia resmi menyatakan berakhirnya Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tipe 2 setelah lebih dari setahun tidak ditemukan virus polio pada anak maupun lingkungan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penutupan KLB pada 19 November 2025, menandai keberhasilan besar respons kesehatan nasional dalam memutus transmisi penyakit tersebut.
Keputusan ini diambil setelah hampir 60 juta dosis imunisasi tambahan diberikan kepada anak-anak di seluruh Indonesia sejak kasus pertama muncul pada Oktober 2022. Kementerian Kesehatan menyebut respons darurat ini sebagai salah satu upaya imunisasi terbesar dalam beberapa tahun terakhir.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan keberhasilan ini merupakan kolaborasi tenaga kesehatan, orang tua, dan masyarakat luas.
“Kita berhasil menghentikan penyebaran polio berkat dedikasi semua pihak. Kita harus terus memastikan setiap anak menerima imunisasi polio lengkap sesuai usia,” ujarnya di Jakarta, Jumat (21/11).
Meski begitu, Budi mengingatkan risiko polio belum sepenuhnya hilang. “Kita tidak boleh berpuas diri. Masih ada kesenjangan cakupan imunisasi di beberapa provinsi,” katanya.
Dari sisi global, WHO mengapresiasi langkah Indonesia. Direktur Regional WHO untuk Pasifik Barat, Dr. Saia Ma’u Piukala, menyebut pencapaian Indonesia sebagai kontribusi penting dalam menjaga status bebas polio yang telah dimiliki kawasan Pasifik Barat selama 25 tahun.














