PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Curah hujan dengan intensitas tinggi yang melanda wilayah Kecamatan VII Koto, Kabupaten Padang Pariaman, menyebabkan munculnya sejumlah titik rawan bencana di berbagai nagari.
Sebagai langkah cepat tanggap, Camat VII Koto, Zulfikar, melakukan peninjauan langsung ke beberapa lokasi terdampak pada Senin (24/11/2025).
Dalam peninjauan tersebut, Camat VII Koto turut didampingi Kasi Trantib Kecamatan VII Koto, Dedi Yuswar, Wali Nagari Sungai Sariak Zaiful Yudi, serta personel Satpol PP Kabupaten Padang Pariaman yang bertugas di Kecamatan VII Koto.
Peninjauan dimulai dari luapan irigasi Banda Gadang di Nagari Bisati Sungai Sariak yang menyebabkan banjir pada sejumlah ruas jalan Pariaman–Sicincin, serta merendam beberapa rumah warga.
Rombongan juga menyempatkan diri untuk melayat ke rumah duka seorang anak yang meninggal dunia akibat tenggelam saat bermain air hujan di sebuah kolam yang terjadi pada hari ini, korban merupakan warga Nagari Bisati Sungai Sariak.
Selanjutnya, rombongan bergerak menuju Masjid Raya Lubuk Pua, Nagari Balah Aie Utara, di mana Sungai Batang Mangoe meluap dan membanjiri pekarangan masjid. Kondisi serupa juga terlihat di Masjid Raya Lubuk Bareh, Nagari Sungai Sariak, di mana debit air sungai terus meningkat akibat hujan deras yang tidak kunjung reda.
Camat VII Koto menegaskan pentingnya kewaspadaan seluruh masyarakat, terutama yang bermukim di daerah rawan banjir dan dekat aliran sungai, serta daerah rawan longsor yang berada di perbukitan. Pemerintahan Kecamatan VII Koto bersama pemerintahan nagari terus memantau kondisi di lapangan.
Pemerintahan Kecamatan VII Koto dan Nagari Sungai Sariak juga mengingatkan warga, agar segera melapor jika menemukan tanda-tanda bahaya atau potensi bencana di lingkungan masing-masing. Serta mengimbau seluruh masyarakat untuk tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan terhadap potensi bencana yang tidak dapat di prediksi. (*)














