SOLOK KOTA, HARIANHALUAN.ID — Perumda Air Minum Pincuran Gadang Kota Solok menegaskan empat program kerja strategis yang akan menjadi fokus utama pada tahun 2026. Program itu meliputi peningkatan cakupan layanan, penurunan tingkat kehilangan air (NRW), peningkatan kualitas pelayanan pelanggan, serta digitalisasi sistem operasional.
Penegasan ini disampaikan Direktur Perumda Pincuran Gadang Rabbi Luski, SE., dalam Rapat Pembahasan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) Tahun 2026 di ZHM Grand Zuri Padang, Jumat (21/11).
Rapat tersebut dihadiri Wali Kota Solok Dr. Ramadhani Kirana Putra selaku Kuasa Pemilik Modal (KPM), Sekda Kota Solok Dr. Desmon, M.Pd. selaku Dewan Pengawas, Asisten II Zulkifli, SP, Kepala Bapperida Refendi, S.Pt., M.Si. selaku Sekretaris Dewan Pengawas, Kepala Bagian Perekonomian Lusya Adelina, SE., MM., serta jajaran manajemen Perumda Air Minum Pincuran Gadang.
Pertemuan ini menjadi momentum evaluasi sekaligus penetapan arah kebijakan untuk memastikan peningkatan kualitas dan pemerataan layanan air minum bagi masyarakat Kota Solok.
Empat program prioritas tersebut meliputi, pertama, peningkatan cakupan jaringan layanan untuk memperluas akses masyarakat terhadap air bersih. Kedua, pengurangan tingkat kehilangan air atau NRW dengan target 29,11 persen melalui berbagai langkah teknis dan pengawasan.
Ketiga, peningkatan kualitas pelayanan pelanggan termasuk percepatan respons pengaduan dan optimalisasi layanan, serta digitalisasi sistem operasional guna meningkatkan efisiensi pencatatan meter, pemantauan produksi, dan layanan informasi pelanggan.
“Dengan agenda prioritas yang telah disepakati, Perumda Air Minum Pincuran Gadang optimis dapat meningkatkan kinerja operasional sekaligus memperkuat ketahanan layanan air bersih di Kota Solok,” ucap Rabbi Luski.
Menanggapi itu, Wali Kota Solok menegaskan bahwa seluruh program tersebut harus dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat sekaligus memperkuat kemandirian perusahaan daerah.
“RKAP 2026 harus benar-benar mencerminkan strategi yang kuat untuk memperbaiki kualitas layanan dan memperluas jangkauan pelayanan air minum bagi masyarakat,” ujarnya.
Ia berharap, program ini bisa terwujud pada tahun 2026, sehingga tak hanya terkait kwalitas layanan saja. Namun juga bagaimana target produksi air 100 liter per detik bisa terpenuhi, sehingga antrian pelanggan yang saat ini sampai 7000 calon pelanggan bisa terpenuhi. (*)














