PADANG,HARIANHALUAN.ID — Aksi unjuk rasa yang direncanakan Pemuda Peduli Negeri Indonesia (PPNI) Sumatra Barat untuk mendesak mundurnya anggota DPD RI asal Sumbar, Cerrint Irraloza Tasya, kembali tidak terlaksana. Untuk hari kedua pada Rabu (26/11/2025), massa yang dijadwalkan menyampaikan aspirasi di Kantor DPD RI Perwakilan Sumbar, Kelurahan Rimbo Kaluang, Kota Padang, tak kunjung hadir.
Padahal, aparat Polresta Padang telah disiagakan sejak pagi sesuai pemberitahuan resmi aksi yang dilayangkan PPNI Sumbar pada 19 November 2025.
Kabag Ops Polresta Padang, Kompol Afrides Roema, mengakui bahwa ini merupakan hari kedua pihaknya menunggu massa yang tidak datang. “Ini sudah hari kedua, katanya hari ini datang,” ujarnya Rabu (26/11/2025).
Afrides menjelaskan bahwa ketidakhadiran atau keterlambatan massa aksi seperti ini bukan hal baru di Sumatra Barat.
Namun di balik persoalan kedisiplinan tersebut, terdapat masalah yang jauh lebih serius, yakni potensi pemborosan anggaran negara. Untuk satu kali pengamanan aksi, Polresta Padang menurunkan sekitar 62 personel.
Setiap personel membutuhkan dukungan biaya operasional, mulai dari konsumsi hingga BBM kendaraan patroli. Ketika aksi batal dua hari berturut-turut, anggaran tetap terserap tanpa adanya manfaat atau kegiatan yang berlangsung.














