Di Kampung Apar, jembatan plat besi putus akibat debit air Batang Mangor yang tinggi. Satu kolam ikan warga dilaporkan tergerus ke dalam sungai, dan sebuah rumah yang hanya berjarak satu meter dari tebing sungai kini berada dalam kondisi mengkhawatirkan. “Kami sudah mengingatkan warga untuk sementara menjauh dari tepi sungai karena potensi runtuhan susulan,” ujar Radius.
Wilayah lain seperti Desa Rambai dan Taluk juga melaporkan rumah warga terendam banjir. Selain itu, saluran irigasi di Dusun I Desa Balai Kurai Taji juga dilaporkan jebol, air meluap sampai ke sawah warga.
BPBD memastikan seluruh kejadian tersebut tidak menimbulkan korban jiwa. Namun, kerugian materi dan gangguan aktivitas warga cukup signifikan, terutama pada akses transportasi dan fasilitas umum.
Ribuan Orang Mengungsi
Sementara itu, di Kota Solok, cuaca ekstrem yang melanda sejak Senin (24/11) menyebabkan debit air Sungai Batang Lembang dan Batang Gawan meningkat tajam. Pada Selasa (25/11) dini hari, air sungai Batang Gawan dan Batang Lembang meluap dan mengalir ke pemukiman warga. Dalam hitungan jam, sedikitnya 559 kepala keluarga atau 1.279 jiwa terdampak, termasuk puluhan balita dan lansia yang menjadi kelompok paling rentan.
Di Kelurahan Tanah Garam, rumah mulai tergenang sejak pagi. Warga bergegas mengamankan barang-barang penting, sementara sebagian lainnya memilih bertahan di dalam rumah karena air masih sebatas lutut.
Di beberapa titik, seperti KTK, Koto Panjang, dan Sinapa Piliang, warga sempat terkejut ketika air datang lebih cepat dari biasanya. Intensitas hujan yang tinggi dan durasi yang panjang membuat mereka tak punya banyak waktu untuk bersiap.














