HARIANHALUAN.ID – PT Sucofindo Cabang Padang melaksanakan kegiatan pemeriksaan dan pengujian Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap tiga unit mesin produksi baglog jamur tiram di Bengkel Mesin Politeknik Negeri Padang, Rabu (26/11/25).
Tiga mesin tersebut terdiri dari Mesin Pengaduk Baglog Jamur Tiram, Mesin Press Baglog Jamur Tiram, dan Mesin Steamer Baglog Jamur Tiram, yang seluruhnya merupakan hasil riset dan pengembangan internal kampus.
Pembuatan mesin ini merupakan bagian program hibah Riset Berdikari LPDP 2025 bertajuk “Rendang Nabati dan Produk Olahan Jamur Berdaya Saing Global; Inovasi Pangan dan Jejak Kolaborasi Menuju Ekonomi Berbasis Pariwisata dan Sektor Pendukungnya yang Berkearifan Lokal di Sumbar. Kegiatan dipimpin Dr. Amy Fontanella, Ak, CA, dosen jurusan Akuntansi Politeknik Negeri Padang (PNP). Program ini mendapat dukungan penuh pendanaan dari Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) melalui Program Riset Berdikari, sebagai bentuk hilirisasi riset yang bermanfaat langsung bagi masyarakat.
Program Katalisator Kemitraan Berdikari merupakan program pendanaan hasil kerja sama antara Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (dibawah pengelolaan Direktorat Minat Saintek) dengan LPDP, yang bertujuan memperkuat keterhubungan antara perguruan tinggi vokasi dan dunia usaha-dunia industri (DUDI),
Kegiatan pengujian 3 mesin produksi jamur tiram merupakan inspeksi pertama dan meliputi evaluasi dokumen teknis, pemeriksaan fisik, pengujian fungsi awal, serta penyusunan laporan oleh tim Sucofindo. Sejumlah aspek dinyatakan perlu diperbaiki sebelum proses sertifikasi lanjutan.
Dalam dokumen resmi pemeriksaan, Sucofindo menyampaikan bahwa pekerjaan meliputi evaluasi dokumen teknis, pemeriksaan langsung kondisi mesin, serta penyusunan laporan hasil pengujian. Tim inspeksi memberikan sejumlah catatan penting terkait kelayakan operasional.
Pada Mesin Stimer Baglog Jamur Tiram, beberapa poin evaluasi antara lain: Peralatan pengaman harus dipastikan berfungsi sebelum pengoperasian, Operator wajib memiliki lisensi K3 (SIO) dari Kemnaker RI, Safety valve tidak dapat diuji karena tekanan tidak tercapai, sehingga disarankan dilakukan hydro test pada sertifikasi lanjutan, Diperlukan APD standar SNI, isolasi panas, rambu K3, dan APAR di area kerja.
Untuk Mesin Pengaduk Baglog Jamur Tiram, rekomendasi mencakup: Pengelasan harus dilakukan welder kompeten, Penambahan grounding, cover guard, name plate kapasitas, Melengkapi dokumen teknis seperti sertifikat material dan SOP, Penambahan tangga serta penutup alat untuk keamanan operator.
Sementara itu, mesin press baglog jamur tiram juga memerlukan peningkatan serupa, seperti kelengkapan dokumen teknis, pemasangan grounding, cover guard, serta APAR di area kerja.
Sucofindo menyatakan bahwa pemeriksaan dan pengujian terhadap ketiga unit mesin belum sepenuhnya selesai dan akan dilanjutkan sesuai kebutuhan berdasarkan hasil temuan lapangan. Proses lanjutan diperlukan untuk memastikan seluruh mesin memenuhi standar K3 secara menyeluruh sebelum digunakan secara optimal. Dokumen berita acara ditandatangani oleh pihak Sucofindo dan PNP sebagai bentuk resmi pelaksanaan kegiatan tersebut.
Ketua tim peneliti, Amy Fontanella, menyambut baik kegiatan inspeksi ini.
“Kami sangat mengapresiasi keterlibatan Sucofindo Padang dalam memastikan kelayakan dan keamanan mesin yang kami kembangkan. Proses riset ini bertujuan menghasilkan teknologi tepat guna bagi industri jamur tiram. Temuan dan rekomendasi dari Sucofindo menjadi masukan penting untuk penyempurnaan tahap berikutnya,” ujar Amy.
Ia menambahkan bahwa pihaknya berkomitmen untuk memperbaiki aspek teknis dan keselamatan kerja demi keberlanjutan program inovasi.
Sebagai penanggung jawab utama desain dan fabrikasi, Fardinal menegaskan bahwa seluruh rekomendasi teknis akan segera ditindaklanjuti.
“Beberapa catatan seperti penambahan grounding, cover guard, serta kelengkapan dokumen teknis memang sudah masuk rencana kami. Dengan adanya evaluasi resmi ini, kami makin jelas menentukan prioritas perbaikan sebelum proses sertifikasi lanjutan,” jelasnya.
Raihan Ramadhan mahasiswa yang membuat mesin ini sebagai tugas akhir kelulusan pada program studi jurusan Teknik Mesin, mengatakan; “Kegiatan inspeksi ini membuat kami memahami bahwa pembuatan mesin tidak hanya tentang fungsionalitas, tetapi juga keselamatan. Kami mendapat banyak wawasan baru terkait standar K3,” kata Rayhan, salah satu mahasiswa yang terlibat dalam perakitan mesin pengaduk.
Sedangkan Yusuf yang membuat desain mesin steamer, merasa bangga dengan karyanya.
“Kami bangga karya kami diuji oleh lembaga profesional seperti Sucofindo. Ini menjadi pengalaman penting dan semakin memotivasi kami untuk mengembangkan produk yang lebih aman dan berkualitas,” ujar Yusuf.
Teknisi yang membantu proses perakitan, Agustian, juga menilai pemeriksaan ini sangat bermanfaat.
“Di lapangan, faktor keamanan sering kali luput dari perhatian. Dengan adanya pemeriksaan ini, kami jadi tahu standar yang benar, terutama terkait pengelasan, pemasangan komponen, dan penataan area kerja,” ucapnya.
Pihak Sucofindo Padang melalui petugas inspeksi, M. Siallagan, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan langkah penting dalam menjamin keselamatan operasional.
“Secara umum, mesin sudah berfungsi, namun masih ada beberapa poin yang harus disempurnakan, terutama pada aspek pengamanan, dokumen teknis, serta pengujian yang belum dapat dilakukan seperti safety valve pada mesin stimer. Kami berharap Politeknik Negeri Padang dapat melengkapi perbaikan ini agar proses sertifikasi berikutnya dapat berjalan lancar,” jelas Mikael.
Ia menegaskan bahwa pengujian belum dinyatakan selesai dan akan dilanjutkan setelah perbaikan yang direkomendasikan dipenuhi.
Sesuai berita acara resmi, beberapa rekomendasi utama dari Sucofindo antara lain: Penambahan grounding, cover guard, dan name plate kapasitas pada beberapa mesin, Perbaikan area kerja, pemasangan rambu K3, serta penyediaan APA, Melengkapi dokumen teknis seperti desain mesin, SOP, sertifikat material, Pemeriksaan ulang safety valve dan kemungkinan hydro test pada sertifikasi lanjutan.
Proses pengujian ini menjadi bagian penting dari upaya PNP dalam memastikan kualitas dan keamanan inovasi mesin yang dihasilkan sivitas akademika. Dengan adanya kolaborasi antara kampus dan Sucofindo, diharapkan pengembangan teknologi di sektor pertanian dan budidaya jamur dapat semakin maju dan memenuhi standar keselamatan yang berlaku. (rel).














