Menurut warga, kondisi serupa sebenarnya telah berulang beberapa kali, terutama ketika curah hujan tinggi dan debit sungai meningkat. Namun banjir kali ini disebut sebagai yang paling parah dalam beberapa tahun terakhir.
Mereka meminta pemerintah bertindak cepat, baik dengan memperkuat tanggul sungai maupun merelokasi area pemakaman yang rawan tergerus.
“Kalau tidak segera ada solusi, bukan hanya makam yang hilang, tapi juga marwah keluarga yang telah menitipkan jasad orang tercinta di sini,” kata seorang tokoh masyarakat Dadok Tunggul Hitam.
Hingga berita ini diturunkan, petugas BPBD bersama unsur kelurahan masih memantau ketinggian air dan menutup akses masuk ke beberapa titik rawan. Warga berharap pemerintah bergerak cepat sebelum air semakin naik dan menimbulkan kerusakan yang lebih luas. (*).














