AROSUKA, HARIANHALUAN.ID —
Banjir dan galodo kembali menerjang Kecamatan Kubung sejak Rabu (26/11/2025) malam, menyebabkan ribuan warga terdampak dan ratusan lainnya harus mengungsi.
Data sementara hingga sore ini, Kamis (27/11/2025)mencatat sedikitnya 1.604 kepala keluarga terdampak di tiga nagari, dengan tiga orang mengalami luka-luka dan tujuh rumah dilaporkan rusak berat, namun tidak ada korban jiwa.
Bencana meluas setelah debit Sungai Batang Lembang meningkat drastis akibat hujan berintensitas tinggi yang terus mengguyur kawasan hulu, mulai dari Cupak hingga Lubuk Selasih. Air mulai naik cepat sejak sekitar pukul 20.00 WIB dan dalam waktu singkat menerjang permukiman warga.
Camat Kubung, Acil Fasra, mengatakan, Tiga nagari terdampak banjir yakni Nagari Salayo, Nagari Kotobaru, dan Nagari Koto Hilalang. Dari ketiga nagari tersebut, jumlah warga terdampak mencapai 1.000 KK di Salayo, 532 KK di Kotobaru, dan 72 KK di Koto Hilalang. Selain berdampak pada permukiman, banjir juga merusak sedikitnya tujuh rumah dalam kategori rusak berat dan meluluhlantakkan sekitar 32 hektare lahan pertanian.
Di Nagari Koto Hilalang, sebanyak 300 jiwa terpaksa mengungsi ke Kantor Wali Nagari setelah air masuk ke rumah-rumah warga. Sementara itu, akses transportasi ikut lumpuh. Jalan Lintas Sumatera macet total setelah banjir menggenangi sejumlah titik, mulai dari depan Pasar Salayo hingga Kelok Sawah Tapi serta kawasan depan Kantor Dinas Perhubungan di Kotobaru.
Acil menambahkan, pihaknya bersama tim penanganan bencana masih bersiaga di posko darurat untuk merespons kebutuhan warga jika situasi kembali memburuk. Pemerintah telah melakukan evakuasi warga yang tinggal di bantaran sungai dan rumah-rumah berisiko.
“Bantuan makanan juga mulai disalurkan, termasuk pengalihan 300 bungkus nasi dari SPPG Sari Bulan serta distribusi makanan dari dapur umum,” ungkapnya.
Pemerintah mengimbau warga di sepanjang bantaran Batang Lembang agar tetap waspada terhadap potensi banjir susulan, mengingat hujan dengan intensitas tinggi masih berlanjut di wilayah hulu. (*)














