BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Rasa lega tampak jelas di wajah Budihin (60), seorang petani asal Bukittinggi, saat mengenang perjuangannya melawan abses mediastinum, penyakit berbahaya yang sempat mengancam nyawanya. Berkat perlindungan Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), seluruh proses pengobatan hingga operasi dapat ia jalani tanpa mengeluarkan biaya sepeser pun, Rabu (26/11/2025).
Budihin, peserta JKN dari segmen Penerima Bantuan Iuran (PBI-JK), mengisahkan penyakit itu bermula dari demam tinggi dan pembengkakan di belakang telinga. Ia sempat mengira kondisinya hanya sakit ringan. Namun beberapa hari kemudian, pembengkakan berpindah ke leher hingga dada bagian atas, menimbulkan rasa sakit hebat dan membuatnya sulit menelan serta tidur.
“Awalnya saya kira sakit biasa, tapi lama-lama makin parah. Bengkaknya turun ke dada atas, rasanya nyeri sekali,” ujarnya saat ditemui di rumahnya.
Merasa khawatir, ia memeriksakan diri ke Puskesmas Gulai Bancah, tempat ia terdaftar sebagai peserta JKN. Dokter kemudian merujuknya ke RSUD Bukittinggi setelah melihat gejala yang mengarah pada kondisi serius. Hasil CT Scan mengungkapkan bahwa Budihin menderita abses mediastinum, infeksi berbahaya di rongga dada yang harus segera ditangani dengan operasi.
“Nama penyakitnya saja saya tidak pernah terbayang. Dokter bilang harus operasi segera. Waktu itu saya dan istri hanya bisa pasrah,” ucapnya.
Karena penanganan lanjutan diperlukan, Budihin dirujuk ke RSUP Dr. M. Djamil Padang. Seluruh proses administrasi dilakukan dengan cepat oleh petugas rumah sakit. “Istri saya hanya menunjukkan Kartu BPJS Kesehatan, selebihnya petugas yang bantu urus semuanya,” tuturnya.
Meski sempat dilanda kecemasan soal biaya operasi, kekhawatiran itu hilang setelah pihak rumah sakit memastikan seluruh tindakan telah ditanggung penuh oleh Program JKN.
“Saya sangat bersyukur. Operasi sebesar itu tidak mungkin saya biayai sendiri. JKN benar-benar menolong saya di waktu paling genting,” ujarnya dengan mata berkaca-kaca.














