PASAMAN, HARIANHALUAN.ID — Sejumlah harga kebutuhan pokok di Pasar Lama Lubuk Sikaping, Kabupaten Pasaman, mengalami lonjakan signifikan pascabencana yang melanda Sumatera Barat. Kenaikan harga terjadi hampir di semua komoditas utama, membuat warga semakin terbebani.
Berdasarkan pantauan di lapangan, harga cabai merah kini mencapai Rp100 ribu per kilogram, atau naik dua kali lipat dari harga normal yang biasanya berkisar Rp50 ribu per kilogram. Tidak hanya cabai, harga ayam potong juga melonjak hingga Rp60 ribu per ekor.
Sementara itu, harga bawang merah turut merangkak naik dan kini berada pada kisaran Rp40 ribu per kilogram. Kondisi ini dikeluhkan banyak warga karena terjadi secara bersamaan dan tanpa ada tanda-tanda penurunan dalam waktu dekat.
Salah seorang warga Lubuk Sikaping, Asheva Wulandari, saat ditemui Harian Haluan pada Minggu (30/11/2025) mengatakan, kenaikan harga tersebut sangat terasa berat bagi masyarakat. Ia menyebutkan bahwa pascabencana, pasokan barang ke pasar menjadi terganggu sehingga harga melonjak drastis.
“Biasanya harga cabai itu sekitar lima puluh ribu per kilo, sekarang tembus seratus ribu. Ayam pun naik, bawang naik, semua terasa berat,” ujar Asheva. Menurutnya, pedagang mengaku sulit mendapatkan pasokan dari luar daerah karena akses distribusi belum sepenuhnya pulih.
Tak hanya bahan makanan, Asheva juga mengungkapkan bahwa harga bahan bakar jenis pertalite ikut naik. Ia menyebutkan bahwa harga satu liter pertalite di beberapa pengecer mencapai Rp20 ribu, jauh dari harga normal.
Kondisi ini membuat warga terpaksa mengatur ulang pengeluaran harian mereka. Bea transportasi, kebutuhan dapur, hingga biaya tambahan lain semakin menekan ekonomi rumah tangga, terutama bagi warga berpenghasilan menengah ke bawah.
Pedagang di Pasar Lama Lubuk Sikaping berharap pemerintah daerah dapat segera mengambil langkah untuk menstabilkan harga sembako. Mereka menilai, jika pasokan kembali lancar, harga-harga yang melonjak ini perlahan dapat kembali normal.
Hingga kini, pemerintah daerah bersama instansi terkait masih berupaya memperbaiki sejumlah jalur distribusi serta memastikan pasokan logistik dapat menjangkau pasar-pasar tradisional di Pasaman. Warga pun berharap kondisi perekonomian segera pulih setelah bencana melanda wilayah Sumatera Barat. (*)














