SOLOK, HARIANHALUAN.ID — Upaya penanganan darurat terus digenjot Kodam XX/TIB di tengah terputusnya akses darat menuju sejumlah wilayah terdampak banjir dan longsor di Sumatera Barat.
Di tengah kondisi jalan utama yang belum dapat dilalui, personel Bekangdam XX/TIB menempuh jalur Danau Singkarak untuk memastikan bantuan logistik tetap sampai ke tangan warga.
Bantuan tersebut diberangkatkan pada Sabtu (30/11/2025) pukul 11.35 WIB, menggunakan armada air dari titik keberangkatan menuju Paninggahan, salah satu daerah yang terdampak paling serius.
Perjalanan menembus perairan Danau Singkarak sejauh 12 mil itu memakan waktu hampir dua jam, dan tim tiba di lokasi pada pukul 13.20 WIB.
Bantuan ini merupakan wujud sinergi Forkopimda dan Kodam XX/TIB, sebagai respons cepat terhadap kebutuhan mendesak masyarakat yang hingga kini masih terisolasi akibat lumpuhnya jalur darat. Logistik yang dibawa mencakup kebutuhan dasar bagi pengungsi dan warga yang terdampak secara langsung oleh bencana.
Kabekangdam XX/TIB, Kolonel Cba Arie Prabuadi, S.E., mengatakan bahwa proses distribusi dilakukan dengan memperhatikan aspek keamanan dan efektivitas mengingat jalur yang digunakan bukan jalur biasa.
“Pengantaran logistik ini diperkuat oleh empat personel TNI AD dari Bekangdam XX/TIB. Mereka bertanggung jawab memastikan seluruh bantuan tiba dengan aman dan tepat sasaran melalui Danau Singkarak, yang saat ini menjadi satu-satunya akses transportasi menuju Paninggahan,” ujarnya.
Menurut Arie, jalur danau dipilih sebagai langkah taktis agar bantuan tidak terhambat oleh kerusakan jalan yang sampai hari ini belum dapat dipulihkan. Penggunaan jalur air menjadi opsi utama untuk memastikan distribusi terus berjalan tanpa jeda.
Di lapangan, TNI bersama pemerintah daerah dan relawan memonitor kondisi terkini serta kebutuhan tambahan yang mungkin muncul. Posko terpadu juga disiagakan untuk mengatur pendistribusian agar tetap terkoordinasi, merata, dan sesuai prioritas.
Kodam XX/TIB menegaskan komitmennya untuk terus membantu pemerintah daerah hingga kondisi berangsur pulih. Upaya percepatan distribusi logistik melalui jalur alternatif ini diharapkan dapat meringankan beban warga dan mempercepat pemulihan aktivitas masyarakat.
Dengan aliran bantuan yang terus bergerak, harapan kembali menguat bahwa warga Sumatera Barat yang dilanda bencana dapat segera bangkit dan memulihkan kehidupan mereka secara bertahap. (*)














