PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID- Gelombang bencana hidrometeorologi melanda Kabupaten Pesisir Selatan sepanjang 2025. Data terbaru Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Pesisir Selatan mencatat 11 kecamatan dengan 84 nagari terdampak, dengan total kerugian sementara mencapai Rp262.914.357.805.
Akibat bencana tersebut, 16.831 kepala keluarga atau 83.463 jiwa terpaksa mengungsi. Satu warga juga dilaporkan hilang hingga kini.
Bencana terjadi hampir merata di seluruh wilayah kabupaten. Kecamatan Bayang menjadi area terdampak terbesar dengan 14 nagari, disusul Kecamatan IV Jurai sebanyak 12 nagari. Adapun daerah lain yang mengalami dampak meliputi Kecamatan Koto XI Tarusan 9 nagari,
Kecamatan Bayang 14 nagari,
Kecamatan Bayang Utara 5 nagari,
Kecamatan IV Jurai 12 nagari,
Kecamatan Batang Kapas 7 nagari,
Kecamatan Sutera 10 nagari.
Selanjutnya Kecamatan Lengayang 9 nagari, Kecamatan Ranah Pesisir 7 nagari,
Kecamatan Linggo Sari Baganti 8 nagari,
Kecamatan Pancung Soal 2 nagari
Kecamatan Air Pura 1 nagari.
Hujan ekstrem, banjir, dan tanah longsor juga berdampak pada permukiman dan fasilitas umum. Sebanyak 16.831 unit rumah terendam, sementara berbagai sarana publik ikut mengalami kerusakan, di antaranya pada 13 unit sarana pendidikan, 4 unit sarana kesehatan, 7 unit tempat ibadah, 1 unit sarana perkantoran, 1 unit penguat tebing sungai, 1.000 meter ruas jalan.
Bencana ini juga memukul sektor produktif masyarakat. BPBD mencatat kerusakan di sektor peternakan dan pertanian sebagai berikut, 78 ekor sapi, 35 ekor kambing
960 unggas, 1.297 hektare sawah terdampak, 10.460 kolam dan tambak ikan rusak, 8 hektare ladang.
Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, menetapkan Status Tanggap Darurat Bencana melalui Keputusan Nomor 100.3.3.2/354/KPTS/BPT-PS/2025. Status ini berlaku selama 14 hari, mulai 24 November hingga 7 Desember 2025.
Plt Kepala Pelaksana BPBD Pesisir Selatan, Mulyandri, menyampaikan bahwa data yang disampaikan masih bersifat dinamis.
“Informasi ini merupakan update terakhir yang masuk ke Pusdalops. Angka-angka dapat berubah mengikuti laporan terbaru di lapangan,” ujarnya, Senin (1/12/2025).
Data ini merupakan pemutakhiran terakhir per 1 Desember 2025 pukul 09.00 WIB, dihimpun dari Pusdalops PB BPBD Kabupaten Pesisir Selatan serta laporan BPBD Provinsi Sumatera Barat. BPBD mengingatkan bahwa angka dampak bencana dapat bertambah sesuai perkembangan situasi dan laporan terbaru dari lapangan. (*)














