PADANG, HARIANHALUAN.ID— Upaya pemulihan sistem kelistrikan di Sumatera Barat setelah bencana hidrometeorologis yang melanda sejak 27 November 2025 akhirnya menunjukkan hasil signifikan.
Seluruh wilayah yang sebelumnya terdampak pemadaman kini kembali menyala 100 persen. Hal itu ditegaskan Kepala Dinas ESDM Sumbar, Helmi Heriyanto, merespons capaian penormalan jaringan listrik berdasarkan laporan resmi PLN.
Menurut Helmi, pemulihan ini merupakan kerja maraton yang dilakukan siang-malam di tengah kondisi medan yang sulit akibat banjir bandang, longsor, dan terputusnya akses jalan di berbagai titik.
Pada awal kejadian, total 74 penyulang, 2.302 gardu dan 270.148 pelanggan terdampak pemadaman, dengan beban padam 42 MW.
“Alhamdulillah, per pukul 09.00 WIB hari ini, seluruh 74 penyulang yang terdampak sudah 100 persen berhasil dinyalakan kembali. Ini bukan kerja ringan. Infrastruktur listrik kita banyak yang rusak, ada 247 tiang dan 283 peralatan gardu yang terdampak. Namun kerja cepat PLN dan seluruh unsur pendukung menghasilkan percepatan pemulihan.” ujarnya kepada Haluan Senin (1/12/2025)
Berdasarkan data infografis PLN, pemulihan dilakukan oleh empat unit pelayanan. Yaitu di UP3 Payakumbuh.
Sejak awal hanya satu penyulang terdampak dengan beban padam 0,1 MW. Per 1 Desember seluruhnya telah normal 100 persen.
Lalu di UP3 Bukittinggi yang menangani total 29 penyulang terdampak. Kini seluruh jaringan telah kembali menyala dengan progres pemulihan gardu mencapai 85 persen.
Sementara di UP3 Solok yang mengamankan delapan penyulang dengan beban padam 2,1 MW. Seluruhnya juga telah aktif kembali dengan progres gardu mencapai 81,8 persen.
Terakhir di UP3 Padang yang terdampak paling besar, dengan 36 penyulang dan beban padam hingga 8 MW. Pemulihan dilakukan bertahap dan kini seluruh penyulang telah dinyalakan kembali.
Total progres penormalan gardu PLN saat ini mencapai lebih dari 95 persen, sementara sisanya adalah titik-titik minor yang masih menunggu penanganan mitigasi di lapangan. Khususnya di area yang aksesnya masih rawan.
“Kita mengapresiasi penuh kerja keras seluruh tim di lapangan. Mereka bekerja di bawah hujan, di tengah kondisi longsor dan sungai meluap, demi memastikan listrik kembali hidup untuk warga,” pungkasnya. (*)














