Selain itu, yang juga perlu dipahami, gagasan dan pemikiran Tan Malaka belum sempat didialektikakan dengan pemikiran-pemikiran para pejuang kemerdekaan yang lain, karena sebagian besar hidupnya dihabiskan dalam pelarian dan persembunyian dari kejaran polisi negara-negara kolonial, terutama Belanda. Kalaulah sempat didialektikakan dengan pemikiran dari tokoh-tokoh pergerakan nasional lainnya, bisa jadi Tan Malaka akan memiliki cara pandang yang adaptif dengan realitas perjuangan pada masa itu. (*)











