PASAMAN BARAT, HARIAN HALUAN.ID— Di balik seragam cokelat dan merah muda yang mereka kenakan, tersimpan hati yang ikut teriris melihat duka yang menyelimuti Nagari Sinuruik.
Senin (1/12/2025) bukan sekadar hari tugas biasa bagi jajaran Polsek Talamau dan ibu-ibu Bhayangkari, melainkan sebuah perjalanan emosional untuk merangkul saudara-saudara mereka yang baru saja dihantam bencana.
Hujan dan lumpur sisa banjir serta longsor tidak menyurutkan langkah Kapolsek Talamau, Iptu Donal, yang datang didampingi sang istri dan anggota Bhayangkari lainnya. Mereka hadir bukan sebagai aparat penegak hukum yang kaku, melainkan sebagai keluarga yang datang membawa harapan.
Suasana haru menyeruak ketika rombongan tiba di Jorong Tinggam Harapan. Di sana, di rumah duka almarhumah Yelma Yunita—korban meninggal dunia akibat longsor—Kapolsek dan ibu-ibu Bhayangkari tak sekadar menyerahkan bantuan.
Mereka duduk bersama keluarga korban, mendengarkan keluh kesah, dan memberikan penguatan moral. Tangan-tangan Bhayangkari dengan lembut menyerahkan paket sembako, seolah menyampaikan pesan tanpa suara, “kalian tidak sendirian, kami ada bersama kalian.” Selain paket sembako, santunan uang tunai juga diserahkan langsung oleh Iptu Donal kepada ahli waris.
“Kehadiran kami di sini melampaui tugas menjaga keamanan. Ini adalah panggilan kemanusiaan. Melihat warga kami menderita, kami pun turut merasakannya. Kami ingin bahu-membahu, meringankan beban duka yang sedang mereka pikul,” tutur Iptu Donal dengan nada bergetar.
Tak hanya berhenti di rumah duka, aksi solidaritas berlanjut ke Posko Bencana di Kantor Wali Nagari Sinuruik. Di sini, sinergi antara polisi dan Bhayangkari terlihat nyata.














