Pengelolaan DAS bertujuan untuk mewujudkan kesadaran, kemampuan, dan partisipasi aktif lembaga terkait dan masyarakat dalam pengelolaan DAS yang lebih baik, mewujudkan kondisi lahan yang produktif sesuai dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan DAS secara berkelanjutan, mewujudkan kuantitas, kualitas, dan keberlanjutan ketersediaan air yang optimal menurut ruang dan waktu dan sekaligus juga mewujudkan peningkatan kesejahteraan bersama.
Hulu DAS Kuranji sangat punya arti dan nilai yang amat vital untuk daerah tangkapan air sangat strategis dalam wilayah administrasi Kota Padang. Pertumbuhan penduduk yang semakin meningkat dan pesatnya laju berbagai aktivitas ekonomi dan sosial masyarakat telah memberikan dampak yang tidak menguntungkan terhadap tata air dan kualitas lingkungan di Kota Padang.
Kebutuhan akan lahan untuk menampung segala aktivitas pembangunan dan kebutuhan masyarakat semakin meningkat setiap tahunnya sedangkan luasan lahan layak olah untuk aktivitas pertanian dan perkebunan adalah masih tetap adanya, sehingga eksploitasi sumber daya lahan di dalam tiap satuan lahan semakin meningkat di mana-mana. Akibatnya, daya dukung lingkungan mengalami tekanan yang semakin berat pada saat ini dan masa yang akan datang.
Degradasi hutan dan lahan serta semakin meluasnya lahan kritis setiap tahunnya dan makin berkurangnya kawasan resapan di wilayah ini merupakan suatu fenomena atau fakta yang telah menyebabkan terganggunya kebutuhan/pasokan air untuk irigasi dan sumber air bersih untuk kota Padang dan PDAM.
Di sisi lain, luasan tegakan pohon baik di dalam kawasan hutan maupun di luar kawasan hutan terus berkurang setiap tahun, disertai meningkatnya laju erosi, sedimentasi, dan tidak normalnya debit air sungai utama antara musim hujan dengan musim kemarau sepanjang tahunnya.
Fenomena dan permasalahan strategis yang berhubungan dengan pengelolaan hulu DAS adalah terkait dengan masalah degradasi sumber daya alam dan lingkungan seperti masalah-masalah erosi dan sedimentasi, banjir dan kekeringan, penurunan kualitas air, degradasi hutan dan penurunan produktivitas lahan serta tidak normalnya perbedaan debit air sungai antara musim hujan dengan musim kemarau.










