PESISIR SELATAN, HARIANHALUAN.ID — Pemadaman listrik yang melanda tiga nagari terisolir di Kecamatan IV Nagari Bayang Utara mendapat perhatian serius dari Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pemkab Pessel). Begitu surat resmi dari Pemkab Pessel diterima Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, respons cepat langsung dilakukan hingga ke jajaran PLN.
Tiga nagari yang masih gelap gulita itu adalah, Muaro Aie, Pancung Taba, dan Limau Gadang. Tidak hanya kehilangan aliran listrik sejak banjir bandang dan tanah longsor melanda, tetapi juga terisolir total setelah akses jalan di Koto Ranah putus pada Kamis (27/11/2025). Kondisi ini membuat penanganan semakin sulit, karena bantuan ke lokasi hanya dapat ditempuh melalui jalur darurat.
Jaringan listrik PLN di kawasan tersebut dilaporkan rusak parah akibat terjangan banjir, memperburuk kondisi warga yang masih berada dalam situasi darurat.
Respons cepat mulai terlihat pada Senin (1/12/2025) malam. Sekitar pukul 21.00 WIB, Wakil Bupati Pesisir Selatan Risnaldi Ibrahim dihubungi langsung oleh Wakil Gubernur Sumbar, Vasco Ruseimy, untuk memastikan kondisi terkini serta kebutuhan mendesak di lapangan.
Dalam percakapan tersebut, Risnaldi menegaskan bahwa listrik sebelumnya sudah tersedia di ketiga nagari. Namun, sambungan listrik terputus total setelah banjir dan longsor merusak jaringan utama.
“Jaringan listrik PLN di kawasan itu putus total akibat hantaman banjir. Ini kondisi darurat, warga butuh penerangan, akses informasi, dan dukungan logistik,” ujar Risnaldi.
Ia menambahkan, tanpa aliran listrik, banyak aktivitas vital masyarakat terganggu, termasuk posko penanganan bencana dan fasilitas kesehatan sederhana yang dibentuk sementara di nagari tersebut.














