PADANG, HARIANHALUAN.ID — Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memastikan tidak ada lagi alasan terhambatnya operasional alat berat dalam penanganan darurat bencana galodo yang menerjang berbagai wilayah di Sumbar.
Hal itu sejalan dengan terbitnya surat resmi dari BPH Migas yang memberikan kemudahan penyediaan BBM jenis solar (JBT) khusus untuk kebutuhan alat berat selama masa tanggap darurat.
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sumbar, Helmi Heriyanto menegaskan bahwa dengan adanya surat tersebut, distribusi solar bagi alat berat tidak boleh terkendala di lapangan.
Pemprov Sumbar mendapat kuota khusus sebanyak 191.520 liter yang dapat digunakan untuk percepatan penanganan bencana di 16 kabupaten/kota terdampak bencana Hidrometeorologis.
“Dengan keluarnya surat BPH Migas ini, seharusnya tidak ada lagi hambatan pembelian solar untuk alat berat. Semua kebutuhan BBM untuk excavator, loader, dan armada berat lainnya selama masa tanggap darurat telah dipermudah. Kami ingin memastikan seluruh pihak bergerak cepat,” ujarnya kepada Haluan Selasa (2/12/2025).
Menurut Kadis ESDM, izin khusus ini diberikan setelah Gubernur Sumatera Barat mengajukan permohonan resmi kepada BPH Migas untuk menjamin kelancaran penanganan galodo, terutama dalam pembukaan akses jalan, pencarian korban, normalisasi sungai, penyaluran logistik, dan pengerahan alat berat di titik-titik kritis.
Helmi menekankan bahwa solar adalah salah satu komponen vital dalam operasi tanggap darurat. Tanpa BBM yang cukup, alat berat tidak dapat bekerja optimal, sehingga evakuasi dan proses pemulihan berpotensi melambat.














