Distribusi Bantuan: Jangan Terjebak Birokrasi Data
Tantangan lain adalah keterisolasian wilayah. Ada daerah yang sulit diakses, dan ini sering menjadi alasan mengapa bantuan menumpuk di satu titik sementara warga di titik lain justru kekurangan.
Dalam keadaan darurat, kita tidak boleh terlalu terpaku pada data yang belum lengkap. Bila wilayah telah teridentifikasi sebagai area terdampak paling parah, maka bantuan harus didrop dengan segera—melalui helikopter, pesawat kecil, atau apa pun yang tersedia.
Tak perlu menunggu daftar rinci. Prinsipnya sederhana:
“Turunkan dulu, selamatkan dulu.”
Data dapat disempurnakan sambil bantuan berjalan.
Saatnya Reformasi Sistem Kebencanaan Kita
Bencana di Sumatera hari ini adalah alarm keras bagi negara. Sistem penanggulangan bencana kita harus segera diperbarui, terutama pada aspek kolaborasi dan koordinasi regional.
Tanpa itu, setiap bencana besar yang melampaui batas administratif provinsi akan mengulang masalah yang sama: lambat, tidak terarah, dan minim kepastian hukum.
Saya percaya Indonesia mampu bergerak lebih cepat dan lebih terstruktur. Namun itu hanya mungkin jika:
- Kategori “bencana regional” segera dimasukkan ke dalam regulasi,
- Status bencana ditetapkan tanpa menunggu terlalu lama,
- Provinsi-provinsi nonterdampak digerakkan untuk membantu,
- Distribusi bantuan mendahulukan kemanusiaan daripada administrasi.
Kita tidak bisa membiarkan regulasi lama menjadi penghambat keselamatan jiwa rakyat.










